Warga Binaan Lapas Sumedang Punya Skil Usaha dan Keluar dengan NIB
Para narapidana di Lapas Kelas II B Sumedang sudah punya NIB, sehingga ketika mereka keluar, usaha yang telah dirintis sejak di dalam Lapas
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Jika berakhir masa tahanan, warga Lapas Kelas II B Sumedang sudah bisa membuka usaha sendiri berskala UMKM. Sebabnya, bukan saja mereka telah memiliki skil berusaha, namun juga telah punya Nomor Induk Berusaha (NIB).
Tribun Jabar pernah meliput kegiatan pembuatan kerajinan berbahan dasar resin yang dibentuk menjadi hiasan tahu Sumedang atau asbak untuk rokok.
Narapidana perempuan juga berkerajinan membuat selimut galon dari benang rajut.
Kini, usaha-usaha tersebut dilegalkan dengan NIB.
Para narapidana di Lapas Kelas II B Sumedang sudah punya NIB, sehingga ketika mereka keluar, usaha yang telah dirintis sejak di dalam Lapas tinggal diteruskan.
Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli mengatakan bahwa dia hadir di Lapas Kelas II B Sumedang, Senin (10/6/2024) untuk menyaksikan pemberian sertifikat NIB itu bagi para narapidana.
"Saya hadir di lapas dalam kegiatan yang kolaboratif, ternyata saat ini lapas Sumedang kreatif sekali, tidak hanya lapas, tapi juga pembinaan untuk mereka (napi) setelah keluar," kata Yudia.
Dia mengakatan, lapas bekerja sama dengan pelaku UMKM, bahkan juga kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan.
"Saya apresiasi, ini satu-satunya di Indonesia," kata Yudia.
Kepala Lepas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro mengatakan lapas yang dipimpinnya bekerja sama dengan Forum UMKM Unggulan, LPK Kopi Geulis dan BPJS Ketenagakerjaan.
"Ini project pertama di Indonesia," katanya.
Kegiatan pembinaan wirausaha untuk warga binaan dilakukan juga dengan dukungan pemerintah. Yakni dengan pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB).
NIB itu akan diberikan ketika warga binaan dinyatakan bebas.
Dengan NIB itu, mantan warga binaan juga bisa melibatkan keluarganya dalam usaha yang ditekuni.
Ratri mengatakan, ada sejumlah produk warga binaan yang siap jual.
Di antaranya ada souvenir tahu resin dan juga rajutan dan kue kering.
"Ada juga membatik yang nantinya insyaallah bisa menambah karya. Kerja sama juga repackage kopi," katanya.
Ascariasis Masih Jadi Penyakit Endemis di Jabar, IDI Ingatkan Risiko pada Balita |
![]() |
---|
Balita di Sukabumi Tewas Akibat Cacingan, IDI Jabar Kritik Lemahnya Pengawasan Puskesmas & Posyandu |
![]() |
---|
Fenomena Gen Z Ramai Konsumsi Obat Cacing di Medsos, Dokter Ingatkan Jangan Konsumsi Tanpa Indikasi |
![]() |
---|
Kecacingan Tak Bisa Sembuh Sendiri, Dokter Tegaskan Harus Minum Obat, Jangan Biarkan Sampai Bertelur |
![]() |
---|
Perangkat Desa Cikahuripan Sumedang Bacok Warganya Sendiri, Kesal Terima Duit 'Japrem' Tak Sesuai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.