Relokasi Lapas Sumedang Kejauhan, Yudia Ramli Tertarik dengan Ide Warga Binaan Aktifkan Lahan Tidur

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Relokasi Lapas Kelas II B Sumedang yang sudah melebihi kapasitas dinilai terlalu jauh untuk diwujudkan segera.

Sebabnya, perlu kesepakatan banyak pihak selain sebatas Lapas dengan Pemkab Sumedang.

Pj Bupati Sumedang, Yudia Rami menilai pernyelesaian masalah ini perlu duduk bersama antara banyak pihak.

"Saya di Pemda dengan Kalapas, apakah masih ada lahan milik pemda atau tidak,"

Baca juga: Mereka Takut Bicara eks Napi Cirebon Bongkar Curhatan Para Terpidana Kasus Vina Cirebon di Lapas

"Tapi saya tertarik dengan yang tadi itu, lahan mati katanya bisa, dengan anak binaan, karena tertarik dengan itu," katanya di Lapas Kelas II B Sumedang, Senin (10/6/2024).

Yudia mengatakan, untuk relokasi lapas, tentu Lapas Kelas II B Sumedang juga punya SOP.

"Lapas punya SOP kalau dibangun, kalau untuk yang lahan tidur, kelihatannya bisa dilaksanakan dalam waktu dekat," katanya.

Kepala Lapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro mengatakan bahwa dia menyambut baik jika Pemkab Sumedang memberikan lahan tidur untuk dijadikan lahan pertanian oleh warga binaan.

"Kami akan seleksi yang punya potensi pertanian dan perkebunan, kalau ada lahan tidur punya Pemkab Sumedang kami siap garap," katanya.

Namun, soal luasan lahan yang diperlukan, Ratri menyebutkan sepemberian nanti dari Pemkab Sumedang saja.

Baca juga: Kesaksian Mantan Napi soal Perilaku Terpidana Kasus Vina Cirebon di Lapas, Dia Curhat ke Saya

"Siap pokoknya kita kelola untuk menghasilkan," katanya.