Ikutan Yuk di Job Fair Universitas Widyatama 2024, Ada 41 Perusahaan dan Ratusan Lowongan Pekerjaan

Sebanyak 41 perusahaan dan ratusan lowongan pekerjaan hadir di bursa kerja job fair 2024 yang digelar Universitas

Muhamad Nandri Prilatama
Sebanyak 41 perusahaan dan ratusan lowongan pekerjaan hadir di bursa kerja job fair 2024 yang digelar Universitas Widyatama, kota Bandung. Job fair ini digelar selama dua hari, yakni Senin (10/6/2024) dan Selasa (11/6/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebanyak 41 perusahaan dan ratusan lowongan pekerjaan hadir di bursa kerja job fair 2024 yang digelar Universitas Widyatama, kota Bandung. Job fair ini digelar selama dua hari, yakni Senin (10/6/2024) dan Selasa (11/6/2024).

Kepala Biro Karir Universitas Widyatama, Pipin Sukandi menyampaikan bahwa job fair yang digelar selama dua hari ini sebagai komitmen universitas untuk membantu para pencari kerja, utamanya lulusan Widyatama mendapatkan pekerjaan. Job fair ini digelar dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00 WIB.

"Job fair ini terbuka untuk umum dengan target lulusan SMA/SMK, D1-D4, S1-S3, dan tentunya gratis namun tetap harus registrasi di pintu masuk," katanya.

Perusahaan-perusahaan yang hadir, seperti di antaranya BRI, Mandiri, Alfamart, Yogya Group, dan lainnya.

Tak hanya itu, Pipin menyebut ada pula perusahaan yang memberikan peluang kepada pencari kerja yang memang disabilitas.

"Kami targetkan dalam sehari bisa dikunjungi sebanyak 3000 orang. Dan alhamdulillah lulusan Widyatama sekitar 80 persen bisa terserap dalam bursa kerja," katanya seraya mengatakan job fair digelar setahun sekali.

Para pencari kerja pun diminta sebelum datang ke job fair tersebut, untuk mempersiapkan CV mereka baik bentuk soft file maupun hard file, serta berpakaian rapi.

Pasalnya, kata Pipin, ada beberapa perusahaan yang memang langsung melakukan interview di lokasi.

Rektor Universitas Widyatama, Prof Dadang Suganda menambahkan dirinya sangat mendukung adanya job fair ini.

Sebab, bagaimana pun job fair tersebut bagian dari mitra strategis guna melihat seberapa jauh lulusan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dan industri.

"Jika sesuai itu membuktikan apa yang telah dilakukan perguruan tinggi dan sekolah-sekolah sudah sangat cukup dan tinggal memperkuat serta memperdalamnya lagi," ujarnya.

Prof Dadang pun menyebut pihaknya selalu lakukan evaluasi kurikulum guna dapat terserap lulusan Widyatama oleh dunia usaha dan industri.

Pihak universitas pun bersiap jika memang ada kompetensi-kompetensi yang mesti dipelajari oleh para mahasiswa Widyatama agar mampu terhubung dengan dunia usaha ketika lulus nanti.

"Saya setuju dengan kebijakan yang sering diwacanakan, yakni kurikulum itu didukung dunia kerja dan dunia industri, dan mahasiswa yang mendaftar itu yang best practice di lapangan. Alhamdulillah daya serap lulusan Widyatama bisa capai 50-60 persen, yang artinya apa yang dibangun ini sesuai kebutuhan, dan lamanya lulusan kami menganggur berharap paling lama tiga bulan setelah mereka lulus," ucapnya.

Prof Dadang pun berpesan kepada para alumi Widyatama bahwa modal hidup sukses di masa depan bukanlah bermodalkan ijazah resmi, tapi membutuhkan pula keahlian dan keterampilan.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved