Fakta-fakta Kasus Ormas Aniaya Rombongan Grup Wayang di Cianjur, Dikira Bakal Dikeroyok, Bawa Massa

TRIBUNJABAR.ID - Video ketegangan antara rombongan grup wayang Giri Harja 3 Putra dengan ormas di Kabupaten Cianjur beredar viral di media sosial.

Peristiwa ini tepatnya terjadi kawasan Balegede, Naringgul, Kabupaten Cianjur, pada Kamis (6/6/2024) siang.

Dalam video yang beredar viral, sejumlah orang berkaus hitam dengan sebilah celurit mengancam seseorang di dalam warung.

Orang yang mendapatkan ancaman tersebut diduga berasal dari rombongan grup wayang Putra Giri Harja 3 Putra.

Orang-orang itu melontarkan kata-kata kasar hingga celuritnya mengenai korban.

Baca juga: Kronologi Anggota Ormas Aniaya Rombongan Grup Wayang Giriharja 3 Putra di Cianjur

Berikut Tribunjabar.id rangkum fakta-fakta kasus rombongan wayang Giri Harja 3 Putra di Cianjur.

1. Berawal dari Dugaan Pengadangan

Kasus ini bermula dari dugaan adanya pengadangan terhadap rombongan grup wayang Giri Harja 3 Putra.

Manajer Giri Harja 3 Putra, Aziz Jaul Ramdan mengatakan, rombongannya baru saja mengisi acara di wilayah Ujung Genteng, Sukabumi.

Kemudian, rombongannya hendak menuju Jelekong, Kabupaten Bandung, dengan melintasi jalan yang menjadi tempat keributan tersebut.

Awalnya, kata Aziz, diberlakukan buka tutup jalan di wilayah itu karena ada pengaspalan.

Kemudian, menurut sopir yang berada di lokasi itu terlebih duu melihat adanya dua truk pengangkut gula dan engkel yang bisa melintas.

Kedua pengemudi kendaraan itu memberikan uang sebesar Rp12.000 kepada penjaga palang agar bisa melintas.

"Terus nanyain ke yang jaga palang, itu kenapa bisa masuk, kalau bisa masuk mah sok biarin dilebihin juga jadi Rp25 ribu (kata sopir)," kata Aziz saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (7/6/2024).

2. Terjadi Cekcok

Setelah prosesi tawar menawar itu, kata Aziz, tiba-tiba penjaga palang itu mendorong dada sopir rombongan grup wayang.

"Tapi yang jaga tiba-tiba ngedorong dada sopir saya, di situ cekcok, enggak ada saling pukul hanya adu argumen," ungkapnya.

3. Disangka Hendak Mengeroyok

Tidak lama, rombongan mobil lainnya termasuk milik Aziz sampai di lokasi. Beberapa orang turun dari mobil.

Baca juga: Ormas Dapat Izin Tambang, Menteri Siti Nurbaya: Daripada Setiap Hari Ajukan Proposal

Saat itulah, penjaga palang mengira rombongan grup wayang Giri Harja 3 Putra hendak mengeroyok penjaga palang itu.

"Enggak lama saya turun, saya persen kopi juga belum dibuatkan oleh pedaganggya, tiba-tiba banyak orang mungkin lebih dari 10 orang datang," kata Aziz.

4. Ormas Datang Bawa Massa

Aziz mengatakan, saat itu para anggota ormas menyuruh rombongannya untuk balik lagi.

Bahkan, mereka juga menebar ancaman dengan mengacungkan celurit.

Aziz melihat sopirnya, Joy, sudah terdesak.

"Saya niatnya misahin dan mau nanyain, lalu dia (pelaku) berbalik menyabet ke saya sama celurit. Kalau tak ditangkis mungkin kena wajah," kata dia.

Akibat menangkis, tangan Aziz terluka sehingga harus mendapatkan sembilan jahitan.

Setelah itu, Aziz pun divisum dan diperiksa oleh pihak kepolisian.

5. Berakhir Damai

Aziz mengaku, permasalahan itu sudah berakhir secara damai dengan keputusannya menarik laporan kepolisian.

"Saya divisum dan di-BAP, namun akhirnya saya cabut berkas laporan dan diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak itu membuat perjanjian," ujarnya.

"Jadi saya sudah cabut berkas, sudah diselesaikan secara kekeluargaan," tuturnya.

Namun memang, kata Azizi, akibat videonya viral, jadi banyak orang yang ingin membalaskan. Namun, Aziz mencoba meredam agar tak ada aksi balasan.

"Kami sebenarnya enggak tahu video itu viral. Sebab anak-anak enggak ada yang merekam video," kata Aziz.

"Pas lihat yang mengacungkan celurit juga lari. Itu warga yang merekam,"tandasnya.

(Tribunjabar.id/Rheina, Luthfi Ahmad Mauludin)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

#BeritaViral #ViralLokal