Para Ibu di Pangandaran Keluhkan Porses Pendaftaran PPDB SMA :Bikin Jengkel dan Pusing

Mereka merasa jengkel karena ketika hendak mendaftarkan anaknya, proses PPDB 2024 yang semula dianggap memudahkan, alih-alih ternyata dianggap ribet.

Penulis: Padna | Editor: Kemal Setia Permana
website PPDB Jabar
Tata Cara Pendaftaran PPDB SMA/SMK Jawa Barat Tahap 1 Zonasi dan Afirmasi KETM, Lengkap dengan Persyaratannya 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna


TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Server pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online terkendala. Hal ini membuat para ibu yang hendak mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 1 Pangandaran merasa jengkel.

Mereka merasa jengkel karena ketika hendak mendaftarkan anaknya, proses PPDB 2024 yang semula dianggap memudahkan, alih-alih ternyata dianggap ribet.

Keluhan ini seperti disampaikan Ade Kurniasih (41) ibu dari Magma Driaoktora (14) warga Desa Babakan Kecamatan Pangandaran.

Ade mengaku datang ke SMA Negeri 1 Pangandaran untuk mendaftarkan putrinya yang baru lulus jenjang SMP.

Baca juga: PPDB 2024 Hari Pertama Kacau, Pengamat Sebut Panitia Tidak Siap, Minta Gubernur Turun Tangan

"Tapi, prosesnya lumayan ribet juga ya. Soalnya, tidak ada guru pembimbing dari sekolah asal. Jadi, datang ke sini juga plingak-plinguk," ujar Ade kepada Tribunjabar.id di depan ruangan panitia PPDB di SMA Negeri 1 Pangandaran, Selasa (4/6/2024) pagi.

Kemudian, ternyata ketika Ade dan putrinya sudah sampai di SMA Negeri 1 Pangandaran, pendaftarannya harus ditunda dulu.

Hal ini karena imbas pendaftaran hari pertama kemarin yang masih belum tuntas dan rampung.

"Katanya, pendaftaran yang kemarin juga belum selesai karena servernya eror. Jadi, kita nunggu yang kemarin selesai kemudian baru kita. Ini juga nunggu nomor antrian," kata Ade.

Baca juga: Situs PPDB Gangguan, Sejumlah Calon Siswa yang Daftar ke SMKN 1 Ciamis Terpaksa Pulang Kembali 

Meskipun demikian Ia bersama orang tua siswa lainnya tetap bersabar menunggu di depan ruangan panitia PPDB SMA Negeri 1 Pangandaran.

Mereka terpaksa mau menunggu karena sudah merasa tanggung datang ke lokasi pendaftaran.  

Selain itu, Ade juga mengeluhkan kurangnya informasi soal persyaratan untuk mendaftar ke SMA.

"Jadi, istilahnya nyicil dibawa persyaratannya. Kemarin kan dari pihak sekolah katanya harus bawa ini itu, eh tahunya ada susulan, harus bawa ini dan itu lagi," ujarnya.

Sementara dari SMP asal, Ade mengaku disuruh untuk membawa KTP asli, KK asli, akte kelahiran asli dan termasuk foto copy.

"Eh, ternyata ketika saya sudah sampai di sini (SMA Negeri 1 Pangandaran), katanya ada susulan raport harus dibawa, kartu ujian waktu di SMP itu harus dibawa. Jadi kan balik lagi ke rumah, itu yang bikin ribet," 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved