Bugar dengan Akupuntur, Simak Penjelasannya !

Titik tersebut merupakan zona konsentrasi otonom yang memiliki hubungan dengan sistem saraf pusat dan organ dalam

Istimewa
Bugar dengan Akupuntur, Simak Penjelasannya ! 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Akupunktur adalah suatu cara pengobatan dengan perangsangan titik tertentu di tubuh yang berpengaruh pada kondisi biokimia dan fisiologi tubuh.

Dokter Spesialis Akupuntur Medik dari Santosa Hospital Bandung Central, dr Sherlly Surijadi, MARS., Sp. Ak menuturkan, akupuntur bertujuan menjaga atau mengembalikan keseimbangan fungsi tubuh manusia sehingga dapat memberikan efek kesembuhan dari suatu penyakit.

dr05060a
dr Sherlly Surijadi, MARS., Sp. Ak

Akupunktur medik merupakan bagian dari kedokteran fisik yang berdasarkan pada neuroscience yang bertujuan mengobati pasien menurut prinsip medik dan berbasis bukti (evidence based medicine) dan penerapannya menurut kaidah-kaidah kedokteran konvensional.

Namun tahukah Anda? titik akupunktur berdiameter 1-3 mm dengan kedalaman bervariasi dan berbeda bila dibandingkan dengan jaringan sekitarnya yaitu memiliki ujung akhir saraf yang lebih padat, kaya akan pembuluh darah.

Titik tersebut merupakan zona konsentrasi otonom yang memiliki hubungan dengan sistem saraf pusat dan organ dalam, serta memiliki gap junction antar sel dua kali lebih banyak.

Zona tersebut memiliki papilla dermis lebih banyak dengan hambatan listrik lebih rendah namun hantaran listrik lebih tinggi (super cepat dengan kecepatan 8 x 10⁵m/detik).
Hantaran ini dekat atau berimpit dengan motor point dan mirip dengan trigger point, melibatkan saraf serabut A, delta dan serabut polymodal C sehingga menyebabkan rasa subyektif sebagai rasa ngilu atau seperti terkena aliran listrik yang menjelar ke arah tertentu, yang disebut deqi.

dr Sherlly menyebutkan, dalam DEQI. K. Takamoto et al dalam penelitiannya tentang “effects of acupuncture needling with specific on cerebral hemodynamics and autonomic nervous activity in humans” menekankan bahwa sensasi deqi yang dihasilkan oleh akupunktur adalah lebih penting daripada hanya stimulasi titik akupunktur, dalam menghasilkan respon hemodinamikotak dan perubahan pada aktifitas saraf otonom.

Pengobatan ini tentunya sudah tidak asing bagi masyarakat. Pasalnya, akupuntur bermanfaat untuk kesehatan terutama kebugaran tubuh."Akupunktur dilakukan dengan cara memasukkan jarum halus ke titik tertentu pada tubuh denganperangsangan/manipulasi mekanikal, elektrikal atau lain-lain, yang dapat menstimulasi kopling mekanikal dari reseptor saraf baik secara langsung maupun tidaklangsung terhadap jaringan di sekitar jarum tersebut," jelasnya, kepada Tribunjabar.id, Jumat (31/5/2024).

Dikatkannya, stimulasi akupunktur melalui reflex lokal dan sistem saraf pusat, menginduksi respon endokrin, neuroendokrin, otonom, dan perubahan sistemik menyebabkan terapi akupunktur dapat memberikan efek bermanfaat terhadap seluruh tubuh.

"Walaupun menggunakan jarum yang menstimulasi hanya lokasi-lokasi terbatas pada tubuh," imbuhnya.
Lebih lanjut, akupuntur bekerja melalui tiga mekanisme yaitu mekanisme lokal, segmental, dan sentral.

Secara lokal, penusukan akupuntur merupakan mikrotrauma yang menyebabkan pelepasan mediator-mediator sehingga terjadinya pelebaran pembuluh darah sehingga vaskularisasi dapat diperbaiki.

Kemudian secara segmental, penusukan titik akupuntur merangsang serabut saraf bermyelin Ad atau grup III di kulit atau otot.
"Rangsangan ini akan dihantarkan ke sel marginal di sumsum tulang yang kemudian diteruskan melalui serabut serotonergic (5-HT) ke stalk cell," ujarnya.

Sel tersebut menghambat substansia gelatinosa dengan mekanisme enkephalinergic untuk mencegah rangsang nyeri pada serabut aferen C ditransmisikan ke wide dynamic range (WDR) yang mengirim akson ke formasio retikularis (RF). "Mekanisme penghambatan nyeri ini sesuai dengan teori gate control," katanya.

Secara sentral, rangsangan penusukan mengaktivasi hypothalamus-pituitary sehingga melepaskan b-endorfin (hormone bahagia) ke dalam darah dan cairan otak, sehingga meningkatkan anti nyeri fisiologis dan imunitas tubuh.

Selain memiliki ragam manfaat, pengobatan ini aman dan tidak ada batasan usia. dr Sherlly menuturkan, biasanya pada sesi pertama terapi akan berlangsung lebih lama karena dokter perlu melakukan anamnesa atau tanya jawab, dan melakukan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis penyakit. "Kemudian diikuti oleh tindakan akupuntur yang berlangsung kira-kira 20-30 menit," ucapnya.

Adapun sesi selanjutnya dapat langsung dilakukan tindakan, kecuali pasien ada keluhan baru atau ada yang ingin dikonsultasikan lebih dalam.Kendati demikian, terapi tetap harus memperhatikan resiko yang terjadi. dr Sherlly menjelaskan, semua tindakan kedokteran memiliki resiko, namun resiko akupuntur sangat minim bila dikerjakan oleh ahlinya.
"Penggunaan jarum akupunktur sekali pakai dansteril serta dikerjakan sesuai prosedur tidak akan menimbulkan infeksi," ujarnya.

Terkadang dapat timbul memar yang akan hilang sendiri dalam 1-2 minggu dan dapat pula terjadi syok penjaruman berupa pusing, mual, keringat dingin sampai dengan pingsan pada pasien-pasien yang sangat takut jarum.

dr Sherlly mengatakan, satu seri terapi terdiri dari 12 sesi dimana setiap sesi minimal 2 kali perminggu. "Setelah seri selesai, dilakukan evaluasi, dan bila masih diperlukan maka dapat dilanjutkan ke seri berikutnya," kata dr Sherlly. Terdapat 16 kelompok penyakit dari 451 jenis penyakit yang ditinjau berdasarkan khasiat kelas I yaitu penyakit dengan terapi akupunktur tunggal.

san05030b

Kelas II yaitu penyakit dengan terapi akupunktur sebagai terapi utama, dan kelas III yaitu penyakit dengan terapi akupunktur sebagai penunjang. Meski masyarakat sudah familiar dengan teknik pengobatan ini, mitos atau informasi tidak benar masih dipercayai sebagian orang. dr Sherlly menerangkan, akupuntur akan menyebabkan ketagihan merupakan informasi yang salah.

Pasalnya, akupunktur meningkatkan produksi Beta Endorfin atau hormon bahagia dalam tubuh sehingga menimbulkan perasaan bahagia atau senang serta menjadi rileks setelah terapi, yang menyebabkan pasien kemudian ingin melakukan sesi akupunktur lagi.

"Tentu saja ini bukan ketagihan karena kalau tidak dilakukan, tidak ada gejala putus zat sebagaimana katagori ketagihan pada umumnya," tegasnya.
Sebagai informasi, bagi Anda yang tertarik untuk mencoba akupuntur atau berkonsultasi lebih dalam Santosa Hospital Bandung Central membuka pelayanan terkait pengobatan akupuntur. Adapun jadwal layanan tersebut, setiap hari Selasa dan Jumat pada pukup 07.00-09.00 WIB. (TribunJabar/ Nappisah)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved