Pastikan Aman dan Ramah Lingkungan, Pertagas Jaga Keandalan Operasi Pipa Gas Cisem Tahap 1
Pengoperasian pipa gas Cirebon-Semarang tahap 1 sudah menjalankan standard operasi sehingga bisa terus menjaga kehandalan penyaluran gas ke end user.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengoperasian pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem) tahap 1 sudah menjalankan standard operasi sehingga bisa terus menjaga kehandalan penyaluran gas ke end user.
Direktur Utama Pertamina Gas, Gamal Imam Santoso, mengatakan bahwa untuk menjaga kestabilan penyaluran gas ke end user, Management Walkthrough pun dilaksanakan dalam rangka peningkatan utilisasi penyaluran gas melalui pipa Cisem ke konsumen.
Kegiatan itu untuk memastikan aspek teknis kehandalan peralatan operasional penyaluran gas lewat pipa Cisem sebagai bentuk komitmen Pertagas dalam mengedepankan operational Excellenge serta aspek HSSE.
"Kami berharap manajemen walkthrough ini bakal membantu dalam pengoperasian penyaluran gas kepada masyarakat dan industri. Kami siap menerima input dalam memberikan pelayanan lebih baik dalam pengoperasian sehingga sisi teknis operasi akan berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang kami harapkan ke depannya," kata Gamal dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).
Sementara Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Noor Arifin Muhammad, mengungkapkan aspek keamanan dalam industri migas menjadi hal utama yang harus diperhatikan oleh seluruh pelaku usaha migas.
"Semua aspek keamanan harus dilaksanakan mulai taraf riset, operasi, hingga monitoring. Kami harus selalu cek dan ricek juga memantau secara terus menerus," kata Noor.
Noor menyebutkan salah satu proyek migas yang telah menjalankan standard keamanan yang baik adalah fasilitas penerimaan gas ORF.
"Mereka sangat bersyukur dan bangga, ORF Cisem I berjalan cukup baik," katanya.
Pipa Cisem Tahap I, ruas Semarang-Batang merupakan jalur pipa transmisi gas sepanjang 62 km mulai Semarang sampai dengan Batang. Pipa Cisem ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) serta kawasan-kawasan industri lainnya di sepanjang pipa transmisi Cisem tahap I.
"Gas bumi pipa gas Cisem bersumber dari lapangan Jambaran Tiung Biru (Wilayah Kerja Blora), Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana – Alas Tua) dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2)," katanya.
Sedangkan Direktur Infrastruktur dan Teknologi Petamina Gas Negara (PGN), Harry Budi Sidharta, menambahkan Pertagas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina (SHG) mampu dan capable menjalankan ORF dengan baik dan selamat.
Ke depan, kata Harry, gas sebagai energi akan diandalkan dalam masa transisi energi, sehingga konsumsinya akan terus meningkat di Indonesia. Penggunaan gas sebagai bagian dari transisi energi akan berjalan dengan lancar didukung dengan strategi PGN sebagai subholding gas pertamina untuk mengintegrasikan seluruh operasional transmisi.
“Pertagas nantinya diharapkan bisa menjadi pengelola infrastruktur yang makin handal. Semakin memantapkan peran dalam menyalurkan gas bumi ke seluruh pelosok negeri,” kata Harry.
Menurut Harry, Pertagas sudah menunjukkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas ORF. Kehandalan operasional Pertagas melalui penyaluran energi ke seluruh wilayah Indonesia terus dikembangkan, selaras dengan semangat "Delivering Reliable Energy" dalam mengembangkan rantai suplai energi yang berkomitmen untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan.
Saat ini Pertagas telah bertransformasi menjadi perusahaan infrastruktur energi yang berkomitmen dalam menjalankan operasi yang aman dan ramah lingkungan serta berupaya dalam menyalurkan energi yang andal ke seluruh lini kehidupan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.