Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Melmel Sudah Muncul di Kasus Vina Cirebon, Ini Pengakuan Lengkapnya dan Tanggapan Kuasa Hukum Pegi

Menurut Toni, kesaksian Melmel berpotensi mengungkap apakah Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian saat pembunuhan berlangsung.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
Jembatan Talu, Cirebon, Kamis (23/5/2024). Di lokasi inilah Vina Dewi Arsita dan pacarnya, Eky ditemukan tewas pada 27 Agustus 2016 silam. Melmel mengaku melihat Vina disiksa sebelum ditaruh di Jembatan Talun. 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kasus pembunuhan Vina dan Eki pada tahun 2016 di Cirebon, Jawa Barat terus menjadi sorotan publik.

Terlebih beberapa waktu terakhir, penangkapan yang disebut satu dari tiga Daftar Pencarian Orang (DPO) akhirnya ditangkap, yakni Pegi Setiawan.

Penangkapan Pegi disebut-sebut menuai banyak kejanggalan, karena saksi yang kini bermunculan bertentangan dengan fakta yang ada.

Di tengah sejumlah saksi rekan kerja Pegi yang kini menjalani pemeriksaan oleh Polda Jabar, muncul sosok Melmel yang mengaku melihat peristiwa tragis tersebut.

Kemunculan Melmel pertama kali saat siaran langsung di salah satu stasiun televisi swasta.

Bahkan, Melmel menceritakan dengan detail kejadian tersebut, termasuk adegan saat dia mengendap-endap membuntuti para pelaku.

(Kiri foto) Melmel dan (kanan foto) sosok Vina Dewi Arsita. Pria bernama Melmel tiba-tiba muncul ke publik dan mengaku lihat detik-detik Vina dan Eky disiksa hingga tewas di Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016.
(Kiri foto) Melmel dan (kanan foto) sosok Vina Dewi Arsita. Pria bernama Melmel tiba-tiba muncul ke publik dan mengaku lihat detik-detik Vina dan Eky disiksa hingga tewas di Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016. (tangkap layar tvonenews/ist)

Menanggapi hal itu, Kuasa hukum Pegi Setiawan, Toni RM mengungkapkan, bahwa Melmel mengenali beberapa pelaku dan bisa menjadi saksi kunci dalam kasus tersebut.

"Ya benar, waktu itu ketika saya dipanggil oleh stasiun TV swasta, muncul Mel Mel yang mengaku saat kejadian."

"Dan yang lebih penting adalah Mel Mel mengenali beberapa pelaku. Saat ditanya, Mel Mel juga mengenal Saka Tatal, lalu beberapa pelaku yang sedang dihukum," ujar Toni, Sabtu (1/6/2024).

Baca juga: Melmel Ceritakan Detil Penganiayaan Vina Cirebon, Ajak Penjaga Warung untuk Mengintip

Menurut Toni, kesaksian Melmel berpotensi mengungkap apakah Pegi Setiawan berada di lokasi kejadian saat pembunuhan berlangsung.

Ia mengimbau agar Melmel tidak takut untuk menyampaikan kebenaran.

"Oleh karena itu, Mel Mel jangan takut, kalau mau menegakkan keadilan, Mel Mel jangan takut ayo saya dampingi, saya jamin (perlindungan)."

"Kalau perlu, libatkan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), agar katakan sebenarnya demi mengungkap kebenaran dalam kasus Vina dan Eki ini," ucapnya.

Toni juga menekankan pentingnya konsistensi dalam kesaksian Mel Mel.

"Ya nanti kita lihat dulu keterangannya apakah sama ketika menyampaikan ke penyidik, kalau tidak sama kita inginkan juga Mel Mel pakai alat detektor ketika memberi keterangan," jelas dia.

Dengan kemunculan Melmel sebagai saksi, diharapkan kasus pembunuhan Vina dan Eki dapat segera terungkap dengan jelas.

Kesaksian Melmel

Seorang pria yang biasa dipanggil Melmel mengaku tahu persis detik-detik Vina Dewi Arsita atau Vina Cirebon jadi korban penganiayaan beberapa orang.

Selain Vina Cirebon, Muhammad Rizky alias Eky yang tak lain pacar Vina juga jadi korban penganiayaan.

Vina Cirebon dan Eky ditemukan tewas di Jembatan Talun, Cirebon 27 Agustus 2016 silam.

Kecelakaan

Awalnya disebut kecelakaan, Kasus Vina Cirebon kemudian berubah jadi Kasus Pembunuhan Vina setelah seorang perempuan bernama Malinda Putri atau Linda disebut kerasukan arwah korban.

Kini, seorang pria bernama Melmel mengaku tahu detik-detik pembunuhan tersebut.

Bahkan, Melmel menceritakan dengan detail kejadian tersebut, termasuk adegan saat dia mengendap-endap membuntuti para pelaku.

Menurut Melmel, kejadian itu bermula pada 27 Agustus 2024 ketika Melmel dihubungi Eky, korban tewas.

Saat itu, Eky bercerita mengenai permasalahannya dengan seseorang bernama Egi.

Ditelepon Eky

"Sore si Eky nelepon saya, 'Kang ada acara gak?'. 'Gak ada, kenapa dek?'. 'Nanti malam kita jalan, saya lagi ada masalah sama Egi'," kata Melmel dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Tv One.

Melmel menghubungi Eky untuk memastikan pertemuannya sekira pukul 20.00 WIB.

Eky mengaku akan menjemput Vina terlebih dahulu.

"Saya sambil becanda, 'kalau jemput Vina ya bawa temennya lah dek', si Linda maksudnya. akhirnya kami jemput Linda," kata Melmel.

Saat berkeliling Kota Cirebon menuju Taman Sumber, rombongan Eky, Melmel, Vina dan Linda bertemu tiga pelaku.

Menurut Melmel pun saat itu gelagat Vina sudah sangat aneh.

Vina Gelisah

"Kami jalan-jalan, mampir di warung beli minum, si Vina mau ikut saya, gelagat Vina kayak gelisah gitu. Lewat tiga motor teriakin Eky. cuma Eky ngomong itu temennya Egi," kata Melmel.

Singkat cerita sepeda motor Eky dan Vina, kemudian dilempari batu dan dihadang para pelaku.

Melmel berpisah dengan Eky setelah isi bensin. Kemudian dia melihat Eky dibawa pelaku masuk ke dalam Gang Bakti 1 di samping SMP 11 Cirebon.

"Saya ajak yang jaga warung tapi dia ndak berani, saya ngendap-ngendap ke dalam, di dalam sudah ramai," kata Melmel.

Eky Disiksa

Ketika mengintip Melmel mengaku melihat pelaku sudah menyiksa Eky.

"Sudah ada pemukulan, ada lebih dari 10 saya gak ngitung. yang pertama disiksa itu Eky. Saya mau samperin tapi takut juga," katanya.

Menurut Melmel, Eky disiksa hingga tak bergerak lagi.

"Setelah Eky dipukul sudah gak bergerak, lalu si Vina ini yang disiksa, ada sejaman kurang lebih," katanya.

Ketika Eky dan Vina sudah tak berdaya, menurut Melmel, sebagian pelaku keluar gang lebih dulu.

Vina Dibonceng

Baru disusul pelaku membonceng Eky dan Vina.

"Begitu selesai, mereka mau keluar saya lari. Pertama yang keluar berapa motor aja, Vina sama Eky belum dibawa, gak tau mereka ngecek apa gimana," katanya.

Kata Melmel, pelaku membonceng masing-masing korban.

"Dibonceng 3, Vina ditaruh di tengah sambil tutup mukanya pakai jaket, gak ada pergerakan sudah," katanya.

Melmel kemudian mengaku membuntuti iring-iringan pelaku yang membawa Eky dan Vina

"Jarak saya agak jauh," katanya. 

Mau Dibuang ke Bawah Jembatan

Melmel melihat awalnya pelaku membawa dua korban ke bawah jembatan Talun.

"Entah kenapa dibawa naik ke atas, nah di atas itu terakhir dibuang Eky sama Vina," kata Melmel.

Ada Saka dan Ucok

Dengan kondisi Flyover Talun yang terang karena lampu penerang jalan, Melmel mengaku mengenali beberapa pelaku, di antaranya Saka Tatal dan Ucok.

"Saka Tatal ada, Ucok entah siapa panggilannya di geng motor saya gak tahu," katanya.

Usai menaruh jasad Eky dan Vina di flyover Talun, sebagian pelaku pergi.

"Tapi gak semuanya, kayaknya sudah dibagi tugasnya. Saya datangin, saya hampiri Eky saya pikir ada pergerakan," kata Melmel.

Tak Ada Warung

Feri Irianto, seorang warga yang tinggal di belakang SMPN 11 Cirebon, meragukan kesaksian Aep, saksi dalam Kasus Pembunuhan Vina dan Eki.

Feri menyampaikan, penjelasan Aep tidak dapat dipercaya karena berbagai alasan.

"Saya mungkin juga sama dengan orang-orang, bahwasanya kesaksian Aep meragukan. Karena penjelasannya dengan cara menggunakan masker, gestur tubuhnya, matanya yang terlihat berbohong. Di situ saya merasa kesal," ujar Feri saat diwawancarai, Jumat (31/5/2024).

Dia menegaskan, jika kesaksian Aep dapat dibuktikan, ia rela para terpidana dan Pegi dihukum.

Namun, ia meragukan pernyataan Aep tentang adanya warung di depan tempat kerja Aep yang menjadi lokasi pertemuan para pelaku. 

"Tapi dengan penjelasan Aep yang ada warung di depan tempat kerjanya lalu melihat ada para pelaku, itu saya ragukan. Karena di depan tempat kerjanya yaitu tempat cucian mobil itu enggak ada warung, karena saya yang rumahnya di belakang SMPN 11 suka beli rokok dan tahu betul tidak ada warung di depan cucian mobil waktu itu," ucapnya.

Feri menambahkan, bahwa warung terdekat berada di depan MAN 2 Cirebon dan warung tersebut sudah ada sejak lama namun jaraknya cukup jauh dari tempat cucian mobil.

Selain itu, Feri juga meragukan klaim Aep yang mengaku bisa melihat para pelaku, termasuk Pegi, berada di lokasi kejadian.

"Itu yang membuat saya janggal," katanya.

Feri yang tinggal di belakang SMPN 11 Cirebon memang  melihat para terpidana sering nongkrong di depan sekolah tersebut.

"Tapi cuma gitar-gitaran, karena enggak ada tempat nongkrong lagi," ujarnya.

Feri berharap agar semua informasi dalam kasus ini bisa terbuka secara transparan. 

"Kalau para terpidana salah silakan hukum, tapi buktikan dulu indikator mereka bersalah. Tapi ketika sebaliknya, saya datang memberi kesaksian juga harap hukum bisa adil dan membebaskan mereka," ucap Feri.

Feri juga menegaskan, ia tidak ikut dalam penggerebekan di tempat kerja Aep. Tetapi ia mendengar informasi mengenai penggerebekan tersebut yang dilakukan sebelum penangkapan dan pembunuhan Vina dan Eki terjadi.

Penggerebekan itu dilakukan oleh enam warga yang telah dinyatakan oleh warga lainnya bernama Samsuri.

Seperti diketahui, satu di antara saksi kunci kasus pembunuhan Vina dan Eki, baru-baru ini menjadi sorotan lantaran kesaksiannya yang dianggap berbohong.

Saat ini, kasus Vina Cirebon sedang menjadi perbincangan meski terjadi pada 2016.

Vina adalah gadis 16 tahun asal Kampung Samadikun, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Dia tewas bersama kekasihnya Eky di Jembatan Talun, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2016).

Keduanya menjadi korban penganiayaan geng motor.

Satu di antara saksi mata yakni bernama Aep, mengaku berada di lokasi kejadian delapan tahun silam dan melihat insiden pembunuhan tersebut.

Namun, kesaksian Aep tersebut justru diragukan lantaran warga di sekitar TKP membantahnya.

Aep mengaku melihat saat para pelaku melempari batu dan mengejar Eki dan Vina. (*)

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved