Lafkespri Jabar Akreditasi Klinik Pratama PPSDM di Sumedang, Ini 3 Aspek yang Dinilai
Akreditasi ini menilai klinik dalam tiga aspek, mulai dari Tata Kelola Klinik, Peningktan Mutu dan Keselamatan Pasien, serta Pelayanan Perseorangan.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana dari Sumedang
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (Lafkespri) Jawa Barat mengakreditasi klinik Pratama milik Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bandung.
Klinik yang berlokasi di dekat Bumi Perkemahan Kiara Payung, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, itu diharapkan ke depan bukan hanya melayani peserta diklat dari seluruh Indonesia, tapi juga bisa melayani warga sekitar.
PPSDM Regional Bandung merupakan lembaga di bawah Kementerian Dalam Negeri. PPSDM punya klinik non-rawat inap yang diakreditasi selama dua hari, Kamis-Jumat (30-31/5/2024).
"Kemarin baru akreditasi secara daring (online) dan sekarang secara luring (langsung). Kemarin soal dokumen dan sekarang apakah sesuai apa yang tercantum dalam dokumen dengan kenyataannya?" kata Anang Setiana, Surveyor Lafkespri kepada Tribun Jabar. Id, di Gedung PPSDM Regional Bandung, Kiara Payung, Jumat.
Baca juga: Viral Kisah Pilu Suami, Istrinya Meninggal Dunia usai Cabut Gigi di Klinik, Biaya Habis Rp 500 Juta
Anang mengatakan, sejauh ini Klinik PPSDM Regional Bandung barulah melayani peserta diklat dan karyawan serta keluarga pegawai. Jika telah diakreditasi, klinik ini ke depan boleh jadi membuka layanan untuk warga.
"Semua klinik sesuai Permenkes nomor 34, wajib akreditas 2 tahun setelah berdiri, semua pelayanan harus sesuai dengan standar. Ke depan, kalau sudah terakreditasi akan membuka untuk pelayanan umum, dan ini juga jadi bisa kerja sama dengan BPJS Kesehatan," kata Anang.
Akreditasi ini menilai klinik dalam tiga aspek, mulai dari Tata Kelola Klinik, Peningktan Mutu dan Keselamatan Pasien, serta Pelayanan Perseorangan.
"Kami menilai bukan hanya dari dokumen tapi dari implementasi," katanya.
dr Efio Lasyera, Penanggung Jawab Klinik Pratama PPSDM Regional Bandung mengatakan dalam akreditasi hari pertama, tim memeriksa dokumen dan menilai ada kekurangan dalam segi penulisannya, meski secara isi, dokumen tersebut telah memenuhi apa yang dipersyaratkan.
"Ini klinik non-rawat inap yang diakreditasi pertama kali di seluruh Indonesia. Ini hari kedua, kemarin berfokus pada dokumen, secara umum dikatakan sesuai meski dalam cara penulisan masih harus diperbaiki,"
"Hari ini, dicek apa yang kita tulis sesuai dengan kaenyataan? Ada pula simulasi dari mulai pasien datang hingga pulang, ditutup dengan exit meeting," kata Efio.
Klinik PPSDM Regional Bandung telah berdiri sejak lama, namun baru memiliki izin operasional pada tahun 2022. Ketika itu pun, dokternya masih belum ada dokter tetap.
Baca juga: Grand Opening Bandung Eye Center di Tasikmalaya, Klinik dengan Peralatan Canggih Kelas Rumah Sakit
"Sejak 2019 di sini, mulai ada administrasi. Kalau kegiatan, lebih banyak melayani peserta diklat, untuk pegawai masih 120-an orang, pegawai dan keluarga pegawai,"
"Kalau diklat sesuai anggaran, biasanya pada bulan Januari masih sepi dan baru pada bulan Maret hingga akhir tahun mulai full. Jadi ramai terus," katanya.
Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer
Lafkespri
klinik
PPSDM
Bumi Perkemahan Kiara Payung
Kabupaten Sumedang
Anang Setiana
Kisah Lody Korua dan Sejarah Paralayang: Pemilik Pertama Parasut Paralayang di Indonesia |
![]() |
---|
Balita di Sumedang Selamat dari Maut, Temukan Ular Kobra Sepanjang 4 Meter di Atas Kasur |
![]() |
---|
Gara-gara Cuaca, 120 Pilot Paralayang Batal Terbang di Bukit Batu Dua Sumedang Hari Ini |
![]() |
---|
2 Pilot Paralayang Nyasar Disambut Sorak Suporter Bola: Mendarat di Stadion Ahmad Yani Sumedang |
![]() |
---|
Ratusan "Ronggeng Sadunya" Unjuk Kebolehan saat Pembukaan West Java Paragliding di Sumedang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.