House of Hope Gandeng John Robert Powers Perkuat Soft Skill dan Komunikasi Para IBK

HR Director di John Robert Powers Indonesia, Caroline Sekarwati, menilai House of Hope mampu mengoptimalisasi dan meningkatkan skill para IBK.

|
Istimewa
Hope of House gandeng John Robert Powers Indonesia untuk perkuat soft skill dan komunikasi para individu berkebutuhan khusus (IBK). 

TRIBUNJABAR.ID - Di era informasi teknologi saat ini, dunia kerja tidak hanya bergantung kepada kemampuan hard skill atau keahlian calon tenaga kerja. Ada aspek non skill teknis yang harus dimiliki dan bisa menjadi penunjang sukses kelancaran serta produktivitas sumber daya manusia (SDM) yang bersangkutan.

Hal ini berlaku pula bagi individu berkebutuhan khusus (IBK).

Seberapa pentingnya kemampuan non-teknis tersebut, House of Hope  yang merupakan lembaga pemberdayaan para IBK hadir guna mengoptimalkan potensi diri yang mereka miliki agar bisa menjadi manusia yang bermanfaat.

Kefokusan House of Hope untuk melahirkan SDM yang potensi dan berkeahlian dengan pengembangan karakter dan bakat yang dimiliki, menjadikan lembaga tersebut istimewa dibanding yang lain. 

Hal ini membuat pihak John Robert Powers Indonesia tertarik untuk bekerjasama dengan House of Hope.

HR Director di John Robert Powers Indonesia, Caroline Sekarwati, menilai House of Hope mampu mengoptimalisasi dan meningkatkan skill para IBK dengan mempersiapkan mereka terlebih dahulu, memberdayakan kemampuannya, melatih fisik dan disiplinnya sehingga kelak mampu menjadi pribadi yang bisa bermitra dengan perusahaan tempat dia bekerja.

“Kehadiran saya di House of Hope ini menjadi fasilitator bagi para IBK agar mereka bisa memiliki karakter atau pribadi yang kuat, bertanggung jawab, mandiri."

"Saya lebih fokus kepada peningkatan kualitas sikap mereka kemudian berikutnya adalah meningkatkan kemampuan komunikasi mereka,” ujar Caroline Sekarwati dalam keterangannya, Kamis (30/05/24). 

Caroline mengatakan bahwa pihaknya memiliki tiga konsep yang disampaikan kepada para IBK.

Tiga konsep itu adalah bagaimana cara bersikap, bertutur kata, dan bagaimana mereka memiliki pembawaan diri supaya orang melihat mereka sebagai pribadi yang menarik.

"Sebagai contoh, bila hendak ke kantor maka cara berpakaiannya tidak asal-asalan, tidak menggunakan kaos saja atau memakai sandal,” tuturnya.

Caroline Sekarwati pun mengatakan bahwa pembinaan untuk para IBK yang ada di House of Hope dilakukan dalam 6 kali pertemuan setiap minggunya. Itu pun, menurutnya, dipantau progress serta kemajuan dari pendidikan yang telah diberikan serta dibantu dibina kembali oleh tim House of Hope.

Menurut Caroline Sekarwati, dari hasil pemantauan tersebut, ia bisa menilai program apa yang harus dikembangkan untuk para individu berkebutuhan khusus tersebut ke depannya nanti.

“Kami sebagai trainer yang memberikan 3 konsep pengajaran, tahu bahwa konsep yang diberikan mampu membuat mereka siap untuk masuk ke dunia kerja."

"Adapun 3 konsep utama tersebut adalah pertama bagaimana mereka bersikap benar, artinya mereka mampu tanggung jawab, mandiri, berani untuk mengambil satu keputusan, kemudian bagaimana mereka punya inisiatif. Sikap-sikap inilah yang ingin kita bangun dari mereka,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved