Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Santri Sukabumi Jadi Digitalpreneur, Aktif Buat Konten Kuasai Medsos

Total nilai tambah ekonomi kreatif ini sudah mencapai 1400 triliun. Salah satunya ditopang oleh konten-konten kreatif yang diciptakan.

Tribun Jabar/ Dian Herdiansyah
Saat Sandiaga Uno ke Ponpes Syamsul Ulum Kota Sukabumi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendorong santri preneur atau gerakan kewirausahaan di lingkungan pondok pesantren.

Hal itu disampaikan Sandiaga Uno dalam acara Santri Digital Preneur Indonesia di Ponodok Pesantren Syamsul Ulum Kota Sukabumi, Kamis (23/05/2024).

Santri perlu memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan kewirausahaan.

"Salah satunya santri harus menguasai media sosial. Seperti halnya membuat konten-konten yang menarik di bawah 1 menit," ucapnya, dihadapan para Santri.

Kaitan dengan enterpreneurnya, para santri mendapatkan pelatihan ke wirausahawan oleh dari mentor.

Baca juga: Fakta Ustazah Tewas Ditikam Santri 13 Tahun di Palangkaraya, Dendam Dihukum Salin 2 Juz Alquran

"Kami merasa bersyukur santri digitalpreneur Indonesia sekarang hadir di Kota Sukabumi untuk menampung peluang dan potensi ekonomi kreatif di kalangan para santri," kata Sandi.

Sandiaga Uno juga menyebut ada kaligrafi yang menjadi produk unggulan dan sudah terbentuk menjadi lembaga dan sangat bagus dipamerkan secara nasional.

"Ini salah satu yang bisa kita tampilkan nanti di beberapa kegiatan Kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif terutama dari beberapa sub sektor yang mendukung karya dan juga kegiatan lainnya," tutur Sandi.

Dengan kekuatan 5 juta Santri yang dimiliki Indonesia dan lebih dari 30 ribu pesantren, dunia maya di sosmed maupun di lini masa internet akan terkuasai.

"Jika mereka bisa mencetak 1 konten per minggu saja itu bisa menjadi 5 juta konten, kalau kita lihat kontennya ini memiliki dampak yang baik, ekonominya sendiri bisa diukur," tambah Sandi.

Total nilai tambah ekonomi kreatif ini sudah mencapai 1400 triliun. Salah satunya ditopang oleh konten-konten kreatif yang diciptakan.

"Kalau santri bisa mengambil 20 persen dari itu, itu sudah angka yanh sangat besar," tutup Sandi.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved