Ini Kata Pejabat Menparekraf Terkait Keamanan dan Kenyamanan di Industri Pariwisata
Kepala Pusat Pengembangan SDM Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Andar Danova L Goeltom, mengatakan keamanan dan kenyamanan menjadi kunci utama.
Penulis: Nappisah | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan TribunJabar, Nappisah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Pusat Pengembangan SDM Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Andar Danova L Goeltom, mengatakan keamanan dan kenyamanan menjadi kunci utama di Industri Pariwisata.
Menurutnya, tragedi maut yang menimpa pelajar SMK Lingga Kencana Depok dalam tur perpisahan sekolah di Jalan Raya Ciater, Subang menjadi evaluasi bersama.
“Sudah jelas, Pariwisata utamanya adalah keamanan dan kenyamanan, jadi evaluasi bagi para pelaku Industri Pariwisata harus dilihat dari sisi keamanan pengguna, bukan semata-mata hanya karena bisnis,” ujarnya, saat ditemui Tribunjabar.id di Jalan Gegerkalong Hilir, Kabupaten Bandung Barat, Senin (20/5).
Baca juga: Respons Bos Wisata Lembang terhadap SE Gubernur Tentang Study Tour Imbas Kecelakaan Bus di Ciater
Andar menuturkan, meski pemahaman tersebut normatif, harus terus disampaikan secara rutin kepada pelaku wisata.
Pasalnya, apabila dua poin tersebut tidak terpenuhi akan timbul ketidakpercayaan masyarakat terhadap sektor pariwisata lokal.
Kendati demikian, regulasi tak kalah penting sebagai payung hukum serta acuan yang harus ditaati.
Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin membuat Surat Edaran (SE) tanggal 12 Mei 2024 mengimbau Bupati/Wali Kota untuk memperketat izin pelaksanaan study tour yang dilaksanakan suatu pendidikan di wilayah masing-masing.
Baca juga: Objek Wisata di Bandung Barat Kena Dampak Kecelakaan Ciater Subang & SE Gubernur tentang Study Tour
“Satu pernyataan (regulasi) yang harus disikapi dengan baik. Saya pikir Kementerian atau Dinas Perhubungan telah memberikan petunjuk teknis yang baik, dalam melakukan proses perjalanan khususnya darat dengan adanya KIR,” jelasnya.
Andar menambahkan, inovasi ke depan dapat didorong dengan pemanfaatan aplikasi untuk melihat screening kendaraan layak pakai.
“Sehingga para pelaku pariwisata mungkin ada salah satu yang membuat aplikasi tertentu. Nantinya bisa cek pelat nomornya, atau data tertentu, apakah sudah K3. Sehingga ada transparansi untuk meyakinkan masyarakat terhadap jaminan keamanan,” jelas Andar. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Elnusa Buka Beasiswa Edukasi Sobat Bumi, Rumah BUMN Palangkaraya Dukung Pendidikan Berkelanjutan |
![]() |
---|
Kanwil Kemenkum Jabar Harmonisasikan Raperwal Kota Depok Mengenai Angkutan Umum Massal |
![]() |
---|
Viral Pria di Depok Aniaya Pedagang Ketoprak dan Hancurkan Gerobaknya, Kesal Ditagih Kurang Bayar |
![]() |
---|
Viral Damkar Depok Kuras Kolam 2 Meter Demi Cari iPhone 15 Pro Max yang Jatuh, Berhasil dalam 1 Jam |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi soal Kasus Penganiayaan Sekuriti di Depok: Jagoan Kok Beraninya sama Kakek? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.