Kecelakaan Maut di Ciater Subang

Buntut Laka Maut di Ciater Subang Jawa Barat, Bandung Barat Juga Larang Study Tour ke Luar Daerah

larangan study tour ke luar daerah itu tertuang dalam Surat Edaran Pj Bupati Bandung Barat nomor 1282 Tahun 2024

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
tribun jabar/ ahya
KTKT dan Dishub serta mekanik Hino lakukan pemeriksaan bangkai bus maut Trans Putera Fajar yang alami kecelakaan maut di Ciater. Buntut kecelakaan yang mengakibatkan 11 orang tewas itu, KBB ikut melarang study tour ke luar kota. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat, Arsan Latif resmi melarang pihak sekolah untuk mengadakan kegiatan study tour ke luar daerah wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Larangan tersebut ditetapkan setelah terjadinya kecelakaan bus yang mengangkut pelajar dan guru SMK Lingga Kencana Depok di Jalan Raya Ciater, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang beberapa waktu lalu.

"Saya sudah perintahkan Kadisdik jangan berikan izin (study tour) ke luar daerah (KBB)," ujar Arsan Latif saat ditemui di Padalarang, Jumat (17/5/2024).

Terkait larangan study tour ke luar daerah itu tertuang dalam Surat Edaran Pj Bupati Bandung Barat nomor 1282 Tahun 2024 tentang pelaksanaan pembelajaran di luar kelas (outing class).

Surat edaran tersebut merupakan tindaklanjut dari Surat Edaran Pj Gubernur Jawa Barat Nomor 64/PK.01/KESRA tanggal 8 Mei 2024 tentang Study Tour Pada Satuan Pendidikan.

Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Ini merupakan foto sebelum mereka berangkat ke Bandung, 10 Mei 2024.
Rombongan SMK Lingga Kencana Depok yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024). Ini merupakan foto sebelum mereka berangkat ke Bandung, 10 Mei 2024. (istimewa)

"Kami harus bisa mengantisipasi hal-hal yang berpotensi mengancam keselamatan. Jadi, kalau melanggar pasti kita akan berikan sanksi," katanya.

Dengan adanya larangan tersebut, Arsan meminta agar pihak sekolah membatalkan rencana study tour yang dilaksanakan ke luar daerah karena sekolah hanya boleh mengadakan study tour di wilayah Bandung Barat saja.

"Gak ada urusan mau kerja sama saya perintahkan batalkan semua. Tidak ada alasan, kita lakukan di dalam saja (wilayah KBB)," ucap Arsan.

Menurutnya, wilayah KBB banyak tempat yang bisa dijadikan lokasi study tour karena ada objek wisata dan pusat-pusat pengembangan ilmu pengetahuan seperti Puspa Iptek, Guha Pawon, dan Observatorium Bosscha.

Baca juga: Chat Terakhir Intan Siswi SMK Lingga Kencana Jadi Korban Tewas Kecelakaan di Subang, Temannya Heran

"Justru kita harus menghidupkan wisata yang ada di Bandung Barat. Coba kabupaten mana lagi yang punya wilayah indah seperti Bandung Barat atau bisa study banding antar SMP di KBB kan bisa jadi opsi" katanya.

Adanya larangan study tour ke luar daerah KBB juga dilakukan untuk mendorong dan meningkatkan ekonomi lokal, khususnya sektor wisata yang selama ini masih sepi pengunjung.

"Memang larangan itu untuk yang ke luar daerah karena bisa menjadi kesempatan untuk menghidupkan yang di KBB. Itu kan bisa juga menambah PAD, uang itu bisa berputar untuk kita," ujar Arsan.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved