Haji 2024

Kisah Perjuangan Pasutri Lansia di Bojonegoro, Naik Haji dari Hasil Nabung Kerja Jadi Tukang Parkir

Akhirnya setelah bertahun-tahun menabung dari hasil tukang parkir pasutri asal Bojonegoro ini bisa berangkat haji ke Mekkah, Tanah Suci tahun 2024

Editor: Hilda Rubiah
Kompas
Kisah perjuangan pasutri lansia asal Bojonegoro berangkat haji dari menabung hasil bekerja jadi tukang parkir, Sabtu (11/5/2024) 
 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah jemaah haji Indonesia yang bisa menunuaikan ibadah naik haji ke Tanah Suci seringkali menarik perhatian. 

Seperti kisah perjuangan pasutri asal Bojonegoro.

Akhirnya setelah bertahun-tahun menabung mereka bisa berangkat haji ke Mekkah, Tanah Suci tahun 2024 ini.

Adapun pasangan suami istri tersebut adalah Muntahir Somoradijo (82) dan Siti Marmah (72).

Cita-cita mereka bisa naik haji akhirnya akan tercapai setelah mereka menabung dari hasil bekerja sebagai tukang parkir.

Baca juga: Viral Kisah Oma Hontong Guru Honorer Mengabdi 30 Tahun Baru Diangkat Jadi PPPK, 2 Tahun Lagi Pensiun

Meski sudah tidak lagi muda, keduanya tetap semangat mengumpulkan uang parkir setiap harinya untuk berangkat ke Tanah Suci.

Mereka menyulap halaman depan rumahnya yang berada di Desa Jetak, Kecamatan Bojonegoro, sebagai tempat parkir bagi para pengunjung Taman Rajekwesi.

"(Penghasilan dari) penitipan sepeda di depan rumah, di latar. 

Depan terminal lama, sekarang depan Taman Rajekwesi," kata Siti, ketika ditemui di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES), Sabtu (11/5/2024).

Siti mengatakan, kendati mendapatkan penghasilan dari parkir namun hasilnya tidak tentu setiap harinya.

Apa pun yang terjadi, Siti tetap menyisihkan uang setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

“Enggak mesti kadang sepi kadang ramai, kalau ramai ya bisa Rp100.000 sehari, kadang ya Rp 50.000, kadang Rp 75.000. Kalau ada sisanya ya ditabung,“ ucapnya.

Baca juga: Kisah Hanif, Calon Haji Termuda Asal Ponorogo Daftar Sejak Kelas 3 SD, Naik Haji Saat Jadi Mahasiswa

Daftar Haji Sejak 2012

Tak hanya itu, keduanya juga menyimpan sebagian pendapatannya tersebut untuk bersedekah.

Siti mengungkapkan, infak tersebut diberikan kepada anak-anak kecil di sekitar rumahnya.

“Kalau infak, ya tiap bulan dapat berapa ya saya infakin, saya bagi-bagikan ke anak-anak. 

Pokoknya kalau ada orang yang enggak punya atau anak yatim, itu setiap bulan infaknya, setiap bulan disisihkan,” jelasnya.

Akhirnya, pasutri lanjut usia (lansia) tersebut membulatkan tekadnya untuk mendaftar haji pada 2012, silam.

Mereka pun mendapatkan kesempatan berangkat ke Tanah Suci, di tahun 2024 ini.

Siti sangat bersyukur akhirnya bisa menunaikan ibadah haji bersama suaminya di usia yang sudah tidak muda lagi.

Dia bahkan, mengajak Muntahir berolahraga untuk menjaga stamina.

“Saya bersyukur, alhamdulillah saya kok bisa baik haji barengan dengan bapak. 

Bersyukur sekali sama Allah. Iya memang keinginan (sejak muda) dulu," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved