Kecelakaan Maut di Ciater Subang

Bu Guru Ceritakan Detik-detik Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jawa Barat, Dia Duduk Paling Depan

Adiwiah refleks langsung membungkuk saat bus terguling dan beberapa kali terbentur.

Editor: Ravianto
gani kurniawan/tribun jabar
Polisi saat melakukan olah TKP tergulingnya bus Putera Fajar di Jalan Raya Ciater, Subang, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024) pagi. Kecelakaan bus pengangkut rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu terjadi Sabtu (11/5/2024) sekitar pukul 18:45 WIB dan menewaskan 11 orang. 

Adiwiah refleks langsung membungkuk saat bus terguling dan beberapa kali terbentur.

Begitu bus berhenti, dia dan rekan guru pendamping lainnya beranjak ke luar bus mengevakuasi siswanya dibantu warga dan petugas 

"Saya tidak tahu itu bus remnya blong atau tidak, karena kan disekat. Saya juga belum tanya ke orang travelnya, karena fokusnya menyelamatkan anak-anak dulu," katanya.

Pesan Terakhir Pak Guru

Sebelum menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di Ciater, Subang ternyata guru SMK Lingga Kencana sempat mengungkap pesan.

Tak disangka ternyata pesan tersebut menjadi isyarat pesan terakhirnya.

Sosok Guru SMK Lingga Kencana yang bernama Suprayogi (65) turut menjadi korban tewas bersama 9 muridnya yang bernasib serupa dalam kejadian kecelakaan maut di Ciater Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam. 
Sosok Guru SMK Lingga Kencana yang bernama Suprayogi (65) turut menjadi korban tewas bersama 9 muridnya yang bernasib serupa dalam kejadian kecelakaan maut di Ciater Subang pada Sabtu (11/5/2024) malam.  (Facebook Tribun Jakarta)

Suprayogi, guru SMK Lingga Kencana turut menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut bus di Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) .

Bus dengan nomor polisi AD 7524 OG itu mengangkut rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok

Akibat kecelakaan itu, 11 korban dinyatakan tewas, termasuk Suprayogi satu guru SMK Lingga Kencana.

Sebelum tewas,  Suprayogi sempat menyampaikan pesan terakhir kepada adiknya yang bernama Zaenal Arifin.

"Ada tapi saya enggak sadar (itu pesan terakhir), dia memberi pesan tanggal 14 April kemarin 'tolong lah tengok rumahmu'," kata Zenal ketika ditemui di SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat Minggu (12/5/2024).

Zenal memiliki rumah yang lokasinya dekat dengan rumah Suprayogi.

Namun, ia kebanyakan menghabiskan waktu di Jakarta sehingga rumahnya itu kosong.

Ia tak menyangka, bahwa pesan yang disampaikan Suprayogi menjadi tanda-tanda kepergiannya hari ini.

Tak seorang diri, Suprayogi juga mengajak istrinya dalam kegiatan study tour itu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved