Studi Tiru Pengelolaan Hotel tapi yang Berangkat 26 Kepala Dinas di Cianjur Pantas Direaksi Negatif
Sehingga lantaran momentnya berdekatan lanjut dia, menjadi atensi dan perhatian publik, bahkan asumsinya menjadi melebar.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIANJURÂ - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan (Unpas) Bandung Fahmi Iss Wahyudy menilai perjalanan sejumlah Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) atau kepala dinas di Pemkab Cianjur ke Yogyakarta - Solo tidak etis.
"Saya kira yang perlu dicermati adalah momennya, meskipun perjalanan tersebut lazim terjadi di wilayah lainya."
"Namun hal itu tentu mendapatkan atensi publik, karena berdekatan dengan friksi yang melibatkan OPD dan Sekda," kata Fahmi saat dihubungi Kamis (9/5/2024).

Sehingga lantaran momentnya berdekatan lanjut dia, menjadi atensi dan perhatian publik, bahkan asumsinya menjadi melebar.
Selain itu apabila studi tiru tersebut berkaitan dengan sarana dan prasarana hotel tentunya melibatkan OPD terkait.
"Tapi kalau kemudian yang berangkat adalah 26 Kepala OPD dengan tujuan studi tiru terkait pengelolaan hotel saya pikir itu pantas mendapatkan reaksi yang negatif dari publik," ucapnya.
Ia mengatakan, kegiatan studi tiru atau studi banding tersebut merupakan hal yang lazim terjadi diwilayah lainya.
Namun dalam konteks empati sebaiknya perjalanan tersebut dapat diminimalisir.
"Ada baiknya jika hal-hal seperti jalan-jalan diminimalisir melihat kondisi masih banyaknya korban terdampak gempa yang belum dapat rumah yang pantas. Ini tidak etis," ucapnya.
Selain itu Fahmi menjelasan, terkait dengan perjalanan kepala OPD di lingkungan Pemkab Cianjur ke Yogyakarta - Solo harus dipastikan, bekaitan dengan rekreasi atau studi tiru.
"Terkait dengan beredarnya jadwal rekreasi yang dilakukan para kadis selama di Yogyakarta dan Solo, setidaknya melukai perasaan rakyat, terutama para penyintas gempa. Ketika sebagain dari korban belum tertangani, justru para pejabat malah jalan-jalan," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Cianjur diduga pelesiran ke Yogyakarta - Solo selama empat hari mulai Rabu (8/5/2024) hingga Sabtu (11/5/2024).
Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id sekitar pukul 02.00 WIB, Rabu (8/7/2024) dini hari sejumlah mobil dinas milik kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Cianjur tampak keluar-masuk ke parkiran kantor Dinas Perhubungan.
Selain itu, satu unit bus pariwisata PO Al Uzalh Trans pun tampak terparkir di area parkiran Dishub Cianjur di Jalan Raya Bandung.
Hingga pukul 03.34 WIB bus yang dinaiki sekitar 26 kepala OPD tersebut mulai berangkat menuju stasiun Bandung.
TPT Ambles, Sejumlah Rumah dan Tempat Usaha Milik Warga di Cianjur Terancam Longor |
![]() |
---|
Belasan Rumah Warga di Cianjur Rusak Diterjang Angin Kencang |
![]() |
---|
Viral, Satu Keluarga Diserang Pemuda di Naringgul Cianjur Bawa Sajam, Anak-anak Nangis Dalam Mobil |
![]() |
---|
Imbas Keracunan MBG Massal, Wakil Ketua DPR Beri Peringatan Keras pada SPPG: Jangan Asal-asalan |
![]() |
---|
Ribuan Peserta Ikuti Edelweiss Running Festival 2025 di Cianjur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.