Desakan Kepala Dinas agar Sekda Cianjur Mundur Dinilai Lucu, Pengamat Sebut karena Dukung Mendukung
Jika ingin Sekda mundur, menurut Ujang, Bupati dapat melakukan mutasi jabatan dengan mengganti jabatan sekda saat ini oleh orang lain.
Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - PENGAMAT politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai desakan mundur terhadap Sekda Cianjur oleh sejumlah kepala dinas merupakan peristiwa lucu dan tidak lazim.
Dikatakan Ujang, peristiwa kepala dinas membuat petisi meminta sekda mengundurkan diri dari jabatannya karena alasan tidak harmonis, baru terjadi di Kabupaten Cianjur.
"Ini lucu. Dalam konteks hubungan pemerintah daerah, ini sesuatu yang tidak sehat."
"Kalaupun ada yang tidak harmonis dan tidak suka, ya tidak begitu juga, membuat tanda tangan mendesak Sekda mundur, apapun kesalahan sekda itu," ujar Ujang, Selasa (30/4).
Menurutnya, masalah ini kental dengan nuansa politik yang terjadi antara kepala dinas atau aparatur sipil negara (ASN), Bupati dan Sekdanya.
Padahal, ujarnya, undang-undang sudah jelas mengatur bahwa ASN harus netral dan tidak memihak.
"Ya, begini kalau ada yang dukung mendukung, saling main masing-masing. Oleh karena itu saya melihat ini tidak lazim."
"Mestinya pemerintah provinsi atau Depdagri memanggil kepala dinas dan sekdanya untuk menjelaskan kenapa bisa terjadi," katanya.
"Jadi kembali ke mekanisme UU, tidak bisa kepada dinas mendesak Sekda mundur, ini sudah ada permainan politik, terlepas siapa yang salah yang jelas ini sudah tidak sehat, kasihan rakyat jadi korban," tambahnya.
Selain itu, kata Ujang, surat atau petisi yang ditandatangani para kepala dinas di Kabupaten Cianjur, tidak dapat menjadi dasar untuk sekda mundur.
"Kesalahannya apa? Kalau cuma tidak harmonis, tidak bisa. Kalau terjadi tindak pidana, korupsi, baru bisa."
"Itupun kalau sudah masuk proses pengadilan dan berkekuatan hukum tetap. Makanya saya bilang ini lucu dan aneh dan ini menjadi preseden tidak baik, harus diselesaikan dengan cara yang baik di Cianjur," ujarnya.
Jika ingin Sekda mundur, menurut Ujang, Bupati dapat melakukan mutasi jabatan dengan mengganti jabatan sekda saat ini oleh orang lain.
"Jadi kalau desakan datangnya dari kepala dinas lucu saja. Kalau diganti sama Bupati baru bisa, tinggal Bupatinya saja berani atau tidak menggeser Sekda, tidak perlu melalui surat dari dinas-dinas itu," katanya.
Ujang mengatakan, peristiwa di Cianjur ini kental dengan nuansa politik. Namun, Ujang tidak menyebutkan siapa yang bermain untuk siapa.
"Ya, ini kental dengan nuansa politik. Entah siapa yang bermain, kita tidak tahu, yang jelas ini politik yang berimbas pada dukung mendukung, kita tunggu saja dinamikanya," katanya. (nazmi abdurahman)
Ribut dengan Tetangga hingga Videonya Guling-guling di Tanah Viral, Dosen UIN Malang Putuskan Resign |
![]() |
---|
Nahas, Orang Tua Jaga Warung, Balita di Cianjur Tewas Tenggelam di Kolam Ikan Dekat Rumah |
![]() |
---|
Puluhan Pengedar dan Pengedar Narkoba di Cianjur Ditangkap, Polisi Amankan Obat Keras hingga Sabu |
![]() |
---|
Curhatan Sri Mulyani Dibocorkan Mahfud MD, Mantan Menkeu Menangis Disamakan dengan Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Fakta-fakta Rahayu Saraswati Keponakan Presiden Prabowo Mundur dari DPR, Harta hingga Ucapan Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.