Kirab Panji dan Mahkota Binokasih, Penjabat Bupati Naik Kereta Kencana Karaton Sumedang Larang

Lily Djamhur Soemawilaga, Mahapatih Karaton Sumedang Larang, mengatakan secara keseluruhan acara tersebut luar bias.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Kiki Andriana
Kereta Naga Paksi milik Karaton Sumedang Larang saat Kirab Panji dan Mahkota Binokasih, Minggu (28/4/2024). 

Lily Djamhur Soemawilaga, Mahapatih Karaton Sumedang Larang, mengatakan secara keseluruhan acara tersebut luar biasa, khususnya animo dari masyarakat.

"Tahun ini amat luar biasa, dengan cuaca hujan, kita masih laksanakan ini. Baik peserta maupun warga yang menyaksikan tidak surut terhadap cuaca," katanya.

Dia berharap ada spirit baru yang melekat dari Kirab Panji dan Mahkota pada HJS ke-446 itu untuk Kabupaten Sumedang yang lebih baik.

Lily menjelaskan, acara yang digelar Karaton Sumedang Larang secara garis besar ada dua, yaitu kirab Mahkota Binokasih dan Kirab Panji.

"Dimulai tanggal 15 April 2024, kirab panji ini adalah replika perjalanan eks ibu kota Sumedang Larang yang berpindah 11 kali dari Darmaraja hingga terakhir di Srimanganti."

"Sebelumnya ada kirab mahkota, yaitu replika perjalanan Mahkota Binokasih saat masih menjadi kepunyaan Kerajaan Sunda (beribu kota) di Galuh, hingga Kerajaan Sunda di Pajajaran, sampai mahkota itu tiba di Kerajaan Sumedang Larang," katanya.

Helen Yuniar (40), warga Cibiru, Kota Bandung datang ke Sumedang hanya untuk menyaksikan kirab tersebut.

Baginya, Sumedang sebagi Puseur Budaya Sunda adalah hal yang tidak berlebihan, mengingat tradisi Sunda di Sumedang masih dilestarikan.

"Sumedang kota yang indah, dari kirab ini kita bisa belajar mengenai leluhur kita," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved