Pilkada Kota Tasikmalaya

Bagaimana Sosok Wali Kota Terpilih yang Diharapkan? Begini Ungkapan Forsil RT/RW Tasikmalaya

Ketuf Forsil RT/RW, Dede Sukmajaya, menyebutkan bahwa calon Wali Kota Tasikmalaya harus betul-betul punya inovasi dalam membangun kota.

Penulis: Aldi M Perdana | Editor: Kemal Setia Permana
Rakyat Maluku via NTBsatu
Ilustrasi Pilkada Serentak 2024. 

Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Jelang Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Forum Silaturahmi RT/RW Kota Tasikmalaya mengungkap sosok wali kota yang diharapkan masyarakat.

Ketua Forsil RT/RW Kota Tasikmalaya, Dede Sukmajaya, menyebutkan bahwa calon Wali Kota Tasikmalaya harus betul-betul punya inovasi dalam membangun kota.

"Kami melihat sepanjang pembangunan yang dilakukan wali kota, tidak ada yang terlalu siginifikan terhadap sentuhan-sentuhan yang bisa dirasakan oleh para RT/RW," kata Dede Sukmajaya, Senin (29/4/2024).

Dede menilai bahwa pengurus tingkat RT/RW merupakan garda terdepan dalam hal kepengurusan adminsitrasi masyarakat.

Menurutnya, mereka betul-betul melaksanakan dan mengawal pembangunan di wilayah masing-masing.

Beigitu pun, yang menjadi timbulnya persoalan di tengah-tengah masyarakat, para RT danRW selalu yang pertama di depan.

"Bukan lurah, camat, apalagi wali kota, tetapi RT dan RW yang menghadapi," ujarnya.

Meski tugas mereka tidak mudahm, Dede menilai perhatian pemerintah, dalam hal ini wali kota yang memiliki kebijakan, selama ini sangat jauh dibandingkan daerah lain.

"Kami tahu bahwa di daerah lain itu, seperti insentif RT/RW ini ada yang Rp500 ribu. Nah, ini perlu diperhatikan. Sepanjang beberapa kali ganti Wali Kota Tasikmalaya, hal itu tidak ada yang memperhatikan," katanya.

Dengan demikian, menurut Dede, Forsil RT/RW berharap, siapapun nanti yang memimpin Kota Tasikmalaya, supaya dapat memperhatikan kepentingan-kepentingan dan kesejahteraan para RT/RW.

Ia berharap siapapun wali kota yang terpilih bisa berpihak kepada masyarakat, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat yang lemah dan kekurangan.

Dede bahkan menyinggung survei sejumlah lembaga yang menunjukkan angka kemiskinan di Kota Tasikmalaya masih tinggi.

"Berati, itu sentralnya ada di pemerintahan. Ketika angka kemiskinan benar tinggi, lantas buktinya seperti apa? Ketika angkanya rendah, juga buktinya seperti apa? Jadi harus sinkron data dan faktanya," kata Dede.

Dede juga mengungkap, bahwa sampai saat ini, belum ada satu pun bakal calon Wali Kota Tasikmalaya yang mengajak duduk bersama untuk sekadar menampung permasalahan yang ada di Forsil RT/RW.

"Kita lihat saja nanti, apakah mereka ada kepedulian dan merangkul kami? Kalau tidak ada pun, sebetulnya tidak masalah. Itu berarti, pemerintah sama sekali tidak ada perhatian terhadap RT/RW," ujarnya.  (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved