Penjelasan RSUD Bayu Asih Purwakarta soal Penanganan Bayi Prematur yang Kini Telah Meninggal Dunia

Menurut Hani, pasien bayi prematur dengan jenis kelamin laki-laki itu dilayani dengan baik oleh pihak RSUD Bayu Asih.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Hermawan Aksan
TRIBUNJABAR.ID/DEANZA FALEVI
RSUD Bayu Asih Purwakarta yang diduga menolak penanganan bayi prematur yang baru lahir. Kini bayi tersebut telah meninggal dunia. 

Karena itu, tidak ada jalan lain harus menggunakan alat ventilator, padahal di RSUD Bayu Asih semua unit ventilator terpakai.

"Akhirnya dokter jaga memberikan edukasi dan motivasi kepada keluarga pasien untuk dirujuk ke RS lain yang peralatan ventilatornya tersedia," kata Hani.

Berdasarkan pertimbangan dokter jaga dan bidan, kata Hani, jika tidak mendapat pertolongan dengan ventilator justru membahayakan nyawa bayi dan bisa tidak tertolong karena kadar oksigen dalam tubuh yang semakin turun.

Namun, ia mengatakan, pihak keluarga masih tetap ingin dirawat dan dilayani di RSUD Bayu Asih.

Dokter jaga akhirnya mengeluarkan rujukan ke dua RS swasta di Purwakarta dengan harapan salah satunya tersedia alat ventilator.

"Surat rujukan diberikan kepada bidan yang merujuk dan keluarga. Ternyata kami kemudian mendapat informasi bahwa bayi tidak dibawa ke RS swasta yang kami rujuk, tetapi dibawa pulang ke rumah," ucap Hani.

Diberitakan sebelumnya, pasangan suami istri bernama Robiansyah dan Asih asal Desa Ciwangi, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kehilangan bayi yang baru saja diliharkan pada Minggu (14/4/2024).

Bayi yang belum sempat diberi nama itu lahir dalam kondisi prematur dan diduga sempat mendapatkan penolakan pelayanan medis dari RSUD Bayu Asih.

Bayi laki-laki tersebut meninggal pada kemarin, Selasa (16/4/2024) sore. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved