Kecelakaan di Tol Japek

Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Utama Kecelakaan Maut di Tol Japek, Sopir Gran Max Alami Hal Ini

Kelelahan yang dialami Ukar Karmana (55) diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maut di Tol Jakarta Cikampek (Japek) KM 58, Senin (8/4/2024).

Editor: Giri
Tribun Jabar/Cikwan Suwandi
Penampakan bangkai kendaraan yang terbakar setelah terlibat kecelakaan di Tol Japek, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Kelelahan yang dialami Ukar Karmana (55) diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan maut di Tol Jakarta Cikampek (Japek) KM 58, Senin (8/4/2024) pagi.

Akibat kecelakaan ini, 12 orang meninggal dunia.

Karopenmas Divis Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan, Ukar yang merupakan sopir Gran Max dengan nomor polisi B 1635 BKT, sudah berkendara selama empat hari dari Jakarta-Ciamis dan sebaliknya tanpa henti dari 5 April 2024.

Kendaraan itu merupakan travel gelap.

"Jakarta-Ciamis sampai dengan tanggal 8 (April) sehingga pengemudi tersebut mengalami kelelahan yang mengakibatkan microsleep atau mengantuk karena kelelahan," ucap Trunoyudo, Senin (15/4/2024), dilansir dari kompas.com.

Menurut laporan Polisi, Gran Max yang melaju dari arah Jakarta, tiba-tiba oleng ke sebelah kanan jalur contraflow dan menabrak bus. Mobil Terios yang berada di belakang bus kemudian menabrak bagian belakang bus.

Gran Max dan Terios terbakar.

Semua yang ada di dalam Gran Max meninggal dunia.

Baca juga: Cerita Duka Sopir Gran Max yang Alami Kecelakaan di Tol Japek, 2 Putranya Ikut Jadi Korban

Korban berhasil diidentifikasi

Semua jenazah korban kecelakaan Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Karawang,  akhirnya berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri.

Karodokpol Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigjen Nyoman Eddy mengatakan 11 jenazah terakhir teridentifikasi berdasar pencocokan data antemortem dengan postmortem.

Dalam hal ini pencocokan data antemortem sampel DNA dari pihak keluarga, rekam medis gigi semasa korban hidup yang dicocokkan dengan data postmortem DNA, gigi dari jenazah.

"Jenazah Eva Daniawati (30), perempuan asal Kabupaten Kuningan teridentifikasi berdasar (pencocokan) DNA," kata Nyoman di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (15/4).

Kemudian jenazah Sendi Handian (18), laki-laki asal Kabupaten Ciamis, yang teridentifikasi berdasarkan pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem.

Baca juga: Firasat Tasmah Sebelum Mendapat Kabar Suami dan Dua Anaknya Jadi Korban Kecelakaan Maut Tol Japek

Jenazah atas nama Aisya Hasna Humaira (18) perempuan asal Kabupaten Bogor yang teridentifikasi berdasarkan pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved