Ratusan Rudal Iran Hujani Israel, Diklaim sebagai Serangan Balasan

Pangkalan udara utama Israel rusak dihantam rudal yang dilepaskan Iran dalam serangan yang diklaim Teheran sebagai serangan balasan.

Editor: Giri
instagram @alicia_macneill
Tampak beredar video kepanikan warga Israel secara bergerombol tampak histeris dan berlarian saat drone-drone Iran mencapai tanah pendudukan, Minggu (14/4/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, TEL AVIV - Pangkalan udara utama Israel rusak dihantam rudal yang dilepaskan Iran dalam serangan yang diklaim Teheran sebagai serangan balasan atas serangan Israel ke Damaskus, beberapa hari lalu.

Lebih dari lima jam, sejak Sabtu (13/4) malam hingga Minggu (14/4) pagi, Iran membombardir Israel, kemarin.

Sedikitnya 361 rudal ditembakkan Iran ke Tel Aviv.

Kerusakan pangkalan udara utama Israel dikonfirmasi juru bicara IDF.

“Beberapa kerusakan tercatat, termasuk di pangkalan militer di selatan negara itu,” kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari.

Selain mengonfirmasi kerusakan, Israel juga mengonfirmasi warganya yang terluka akibat serangan ini. Seorang gadis di wilayah Negev, ujarnya, terluka akibat pecahan peluru.

Media Iran melaporkan, serangan rudal balistik Teheran menyasar pangkalan udara Nevatim Israel di gurun Negev selatan. Rudal balistik tersebut diluncurkan oleh Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), berkoordinasi dengan unit tentara Iran lainnya.

Rekaman video di media sosial menunjukkan banyak rudal Iran menghujani pangkalan Nevatim. Pangkalan udara Nevatim berada 1.100 kilometer dari wilayah Iran, dan menampung pesawat tempur F-35 terbaru. Fasilitas ini memiliki bandara dan tiga landasan pacu.

Baca juga: Konflik Israel-Iran, Pakar Ekonomi: Bisa Berdampak pada Ekspor-Impor Indonesia

Teheran mengatakan beberapa lokasi dan sasaran lain diserang dalam serangan yang dijuluki “Operasi Janji Sejati” dan mencakup penggunaan ratusan drone dan rudal.

Serangan Iran tersebut merupakan respons terhadap serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pada tanggal 1 April, yang menghancurkan seluruh bangunan dan menewaskan beberapa pejabat tinggi dan penasihat, termasuk Brigadir Jenderal Mohamed Reza Zahidi dari Pasukan Quds IRGC.

Serangan tersebut merupakan pelanggaran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap perlindungan hukum internasional terhadap misi diplomatik.

“Misi ini telah tercapai dan memperoleh hasil yang diinginkan,” kata Kepala Staf Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Mohammad Hossein Bagheri, pada Minggu pagi.

“Sejumlah besar drone, rudal jelajah dan balistik telah digunakan dalam operasi ini dengan taktik yang matang dan perencanaan yang tepat… Meskipun Iran tidak berniat melanjutkan operasi tersebut, rezim Zionis harus ingat bahwa tindakan apa pun terhadap Iran, baik di wilayah Iran atau terhadap pusat-pusat milik Iran di Suriah atau negara lain, akan memicu operasi baru yang lebih besar,” tambahnya.

Dia juga menegaskan bahwa Teheran mampu melakukan serangan puluhan kali lebih besar dan bahwa pangkalan-pangkalan AS akan diserang jika Washington memilih untuk bekerja sama dalam setiap respons Israel.

Para komandan militer Iran menyebut pemboman udara pada Minggu malam terhadap Israel sebagai “sukses” meskipun faktanya 99 persen dari 350 atau lebih proyektil gagal mencapai wilayah Israel.

Baca juga: Kritikus AS Sebut Rusia Bakal Dukung Iran Jika Amerika Serikat Bantu Israel Lakukan Serangan Balik

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved