Kecelakaan Tol Japek

Najwa Ghefira Jadi Korban Gran Max Maut Pertama yang Teridentifikasi, Dia Warga Cilebut Bogor

Posko DVI dibentuk di RSUD Karawang, kata Abast, dipimpin langsung oleh DVI Polda Jawa Barat yang terdiri dari 31 orang.

Penulis: Cikwan Suwandi | Editor: Ravianto
cikwan suwandi/tribunjabar
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast di RSUD Karawang, Selasa (9/4/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Polisi baru berhasil mengidentifikasi satu korban dari 12 korban kecelakaan maut Tol Jakarta-Cikampek kilometer 58, Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.

"Tim DVI (Disaster Victim Identificaton ) berhasil identifikasi 1 jenaza  atas nama Najwa Ghefira perempuan berumur 22 tahun asal Cilebut Barat Kecamatan Sukaraja Kota Bogor, teridentifikasi berdasarkan data primer gigi," kata Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Jules Abraham Abast di RSUD Karawang, Selasa (9/4/2024).

Abast mengungkapkan, selanjutnya pihak kepolisian akan menyerahkan jenazah Najwa Ghefira kepada pihak keluarga untuk disemayamkan.

Dia menjelaskan tim DVI dalam kecelakaan yang menewaskan seluruh penumpang mobil Gran Max tersebut menerima 14 kantong jenazah.

Posko DVI dibentuk di RSUD Karawang, kata Abast, dipimpin langsung oleh DVI Polda Jawa Barat yang terdiri dari 31 orang.

"Di dalamnya yakni 11 ahli forensik, odontologi forensik, 7 dokter umum, 11 paramedik, 13 non paramedik," kata Abast.

Grand Max yang terlibat kecelakaan maut di Tol Japek KM 58 ini mengalami kerusakan parah di bagian kiri depan. Hampir keseluruhan dari kendaraan tersebut hangus terbakar. Jok penumpang bahkan hanya tersisa besi saja.
Grand Max yang terlibat kecelakaan maut di Tol Japek KM 58 ini mengalami kerusakan parah di bagian kiri depan. Hampir keseluruhan dari kendaraan tersebut hangus terbakar. Jok penumpang bahkan hanya tersisa besi saja. (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Dari hasil identifikasi sementara terdapat 12 korban yang terdiri dari 7 laki-laki dan 5 perempuan.

Tim DVI melakukan identifikasi dengan dua metode pengambilan data yakni antemortem melalui bagaimana tim DVI mencari informasi tentang kondisi korban terakhir seperti sebelum meninggal, menggunakan pakaian seperti apa, tanda lahir.

Kemudian postmortem melalui pemeriksaan mayat secara langsung. (Cikwan Suwandi)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved