Lapas Kelas II B Sumedang Overload Tiga Kali Lipat, Pembinaan Napi Jadi Semakin Berat

Lapas adalah miniatur dunia di luarnya. Jika lapas penuh narapidana, berarti kejahatan di balik tembok penjara juga marak.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Kalapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro (kanan) saat diwawancara TribunJabar,id, Sabtu (6/4/2024). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Bangunan Lapas Kelas II B Sumedang telah melebihi kapasitas. Muatan ideal hanya 100 orang, narapidana penghuni lapas per April 2024 ada 331 orang.

"Sama saja masih seperti yang tahun lalu. Ini sudah 3 kali lipatnya, kondisinya memang sudah tidak layak, harus direhab semuanya untuk membangun ke atas," kata Kepala Lapas Kelas II B Sumedang, Ratri Handoyo Eko Saputro kepada TribunJabar,id, Sabtu (6/4/2024).

Dia mengatakan, lapas adalah miniatur dunia di luarnya. Jika lapas penuh narapidana, berarti kejahatan di balik tembok penjara juga marak.

Baca juga: Sidak di Lapas Cianjur, Pisau, Gunting, hingga Obeng Ditemukan dari Sel Kamar Napi

Saat ini, kejahatan terlalu marak, karenanya penghuni lapas membludak. Dengan kondisi penuh ini, kendala mulai bermunculan dan semuanya bermuara pada sulitnya pembinaan.

"Risiko terburuknya banyak, termasuk keamanan, kesehatan, semua aktivitas pembinaan terganggu," ujarnya.

Warga binaan yang berdesakan, lanjutnya, akan menyebabkan banyak yang sakit. Hal ini berujung dengan pembinaan yang tidak optimal.

"Kalau sekamar kapasitas 5 diisi 15 orang, akan bersentuhan, kalau penyakit kulit satu orang, menular ke semuanya," katanya.

Kalapas menggantungkan harapan juga kepada restorative justice yang dengannya, mungkin orang-orang dengan kesalahan yang "tidak perlu dipenjara" tidak akan diberikan ampunan, sehingga mengurangi isi lapas.

Di Lapas Sumedang sendiri, rerata penghuninya terlibat kasus narkotika.

Sebelumnya, ada pembahasan Pemerintah Kabupaten Sumedang akan menghibahkan tanah kepada Lapas Kelas II B Sumedang. Namun, Kalapas menyebutkan hal itu baru wacana.

"Belum ada hibah ya, masih diwacanakan. Karena lapas objek vital nasional, tempatnya harus dekat dengan aparat penegak hukum lain, walau jauh, tapi jangan terlalu jauh dari polsek, puskesmas, markas TNI-Polri,"

"Kalau terjadi sesuatu di dalam lapas, penanganan akan cepat. Kalau jauh di gunung, kalau terjadi kerusuhan keburu rusak duluan, dan memperburuk citra pemerintahan," katanya.

Baca juga: Hasil Penggeledahan Lapas Kelas IIB Sumedang, Petugas Temukan Paku dan Pecahan Kaca

Lahan yang diperlukan Lapas Kelas II B Sumedang jika akan membuat bangunan penjara baru paling tidak seluas 5 hektare, dengan dua hektare dijadikan bangunan dan 3 hektarenya dibuat lahan pembinaan.

"Sisanya untuk lapangan, perkebunan, pertanian, dan sebagainya. Saat ini di Lapas Sumedang ini tidak ada lahan," katanya seraya menyebut jumlah personel penjaga lapas juga tidak ideal.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved