Kisah Jatuh Bangun Cucu Kholid Kembangkan Usaha Gurilem Edun: Hidup Bukan Sekadar Cari Uang . . .
Usaha Gurilem Edun, yang telah berdiri sejak 1979, masih terus bertahan meskipun dalam proses produksinya masih menggunakan alat-alat konvensional.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Hermawan Aksan
“Banyak orang sini yang merantau, pas pulang kampung bawa oleh-oleh kerupuk gurilem untuk dibawa,” kata Izhari.
Untuk memenuhi permintaan konsumen, Izhari mengatakan proses produksi oun ditingkatkan 40-50 persen.
Dalam proses produksinya, Gurilem Edun ini membutuhkan hingga 1 ton tepung tapioka untuk membuat gurilem ini.
Izhari menjelaskan gurilem ini dimasak menggunakan pasir, sehingga kualitas rasa kerupuknya lebih gurih.
“Dari adonan tepung tapioka ini dikeringkan dahulu, lalu disangrai menggunakan alat, lalu diberi bumbu dan dikemas dalam plastik kecil,” kata Izhari.
Sejak awal berdiri, proses membuat gurilem ini sudah menggunakan metode memasak dengan pasir.
Uniknya lagi untuk harganya pun tidak berubah yaitu Rp 500 dalam bentuk kemasan plastik kecil.
Dari usaha ini, Izhari mengatakan jika sang kakek selalu berpesan untuk bisa terus menghidupi warga sekitar.
"Hidup itu bukan hanya sebatas mencari uang dan bisnis. Tapi harus ingat ini ikhtiar kakek yang harus dilanjutkan dalam menghidupi banyak orang," ucapnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.