Waspada! Nyamuk Penyebab DBD Dicurigai Bermutasi, Tiga Bulan 8 Orang Meninggal Akibat DBD di Bandung

Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat ada delapan orang yang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) tahun ini.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID/HILMAN KAMALUDIN
Ilustrasi penderita DBD. Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat ada delapan orang yang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) tahun ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dinas Kesehatan Kota Bandung mencatat ada delapan orang yang meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue (DBD) tahun ini.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian di Balai Kota Bandung, Kamis (28/3/2024).

Menurut Anhar, sejak Januari sampai Maret 2024, terjadi lonjakan Kasus DBD yang cukup tinggi dibandingkan 2023.

Tahun lalu, kata Anhar, total kasusnya mencapai 1.853 kasus dari Januari-Desember.

"Tapi, sejak Januari-Maret 2024 ini sudah melebihi tahun lalu, yakni berjumlah 2215 kasus. Paling tinggi itu Februari sebanyak 1.019 kasus," katanya.

Baca juga: Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Cibabat Didominasi Anak-Anak, Jumlah Pasien Melonjak Sejak Januari

Anhar menegaskan, angka kematian dalam sebuah kasus menjadi indikator bahayanya penyakit tersebut.

Para ahli pun, lanjutnya, sudah memperkirakan jika tahun ini Kasus DBD akan meningkat.

Pasalnya selama 2023 adanya fenomena El Nino atau kemarau panjang.

"Tapi, (penyakit) DBD ini penyakit paling mudah dicegah loh. Tapi, cenderung penyakit yang diabaikan orang-orang," katanya.

Kasus DBD terbanyak, Anhar mengatakan ada tiga besar, yakni Kecamatan Kiaracondong, Kecamatan Babakan Ciparay, dan Kecamatan Coblong.

Selain itu, Anhar menyebut kasus DBD diperkirakan terjadi banyaknya jentik di lingkungan sekolah karena banyak kasus ditemukan pasiennya anak-anak.

"Tak menutup pula penyakit DBD menyerang remaja atau dewasa. Sebab, nyamuk aedes aegypt ini kami curiga bermutasi pada gejala yang ditimbulkannya," katanya.

Baca juga: Waspada! Gejala DBD di Kota Bandung Sekarang Berbeda dengan Biasanya

"Jadi, hati-hati ke para remaja dan dewasa, sebab biasanya mereka tak terlalu memperhatikan alias abai. Kalau ada gejala demam disertai mual itu harus segera periksakan ke fasilitas kesehatan," ucap Anhar.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Ia pun menegaskan semua pihak mesti memiliki kesadaran untuk bergerak melakukan pemeriksaan jentik di lingkungan masing-masing. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved