QRIS-BRImo Bantu Manajemen Keuangan UMKM Gamis Tanatin, Antiboros di Jalanan dan Antiribet
Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) gamis perempuan Tanatin, berubah menjadi UMKM go modern setelah mendapat sentuhan Rumah BUMN Bandung.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM) gamis perempuan Tanatin, berubah menjadi UMKM go modern setelah mendapat sentuhan Rumah BUMN Bandung.
Manajemen keuangan dikelola dengan baik, teprisah dari uang pribadi dan kebutuhan rumah tangga. Dengan demikian, kebutuhan untuk belanja bahan baku, gaji karyawan, dan belanja lain terkait operasional produksi gamis Tanatin tak ada masalah.
Selain pembukuan yang rapih, UMKM ini juga banyak memanfaatkan fasilitas merchat BRI, aplikasi digital BRImo dan QRIS untuk transaksi.
BRImo adalah aplikasi keuangan digital buatan BRI. Inovasi bidang digital ini bertujuan memudahkan masyarakat dalam bertansaksi perbankan. Sedang QRIS BRI adalah alat pembayaran menggunakan metode Quick Response Code (QR Code) dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.

Saat awal dibangun pada 2017, gamis Tanatin berjalan dengan manajemen konvensional. Nurhayati Kulsum (50), perempuan di balik usaha produksi pakaian gamis ini, mengaku pengelolaan keuangan kerap bercampur dengan uang pribadi. Dampaknya, uang untuk belanja bahan baku seringkali minus.
Jika hal itu terjadi, maka yang dia lakukan adalah meminta bagian gaji suami, Yana Mulyana (51) untuk belanja bahan baku.
"Wah dulu mah sering minta uang suami, sebab mau belanja modalnya habis, ikut terpakai untuk harian. Alhamdulillah sekarang sudah lebih baik," ujar Nurhayati Kulsum, di Bandung, Sabtu (16/3/2024).
Siang itu, Nurhayati baru pulang belanja bahan kain untuk pesanan baju gamis lebaran. Beberapa hari menjelang bulan Ramadhan pesanan baju gamis terus berdatangan. Tujuh orang pegawai di rumah yang sebagian ruangnya digunakan sebagai "pabrik", di Jalan Terate No 1, Kelurahan Rancaekek Kencana, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, tengah ribuk bekerja.
Di ruang itu, selain berjajar 6 mesin jahit dan 2 mesin potong kain, juga ada banyak gulungan kain, termasuk yang baru saja dibeli.
Bu Nur, demikian dia akrab disapa, menggunakan fasilitas BRImo (aplikasi mobile banking BRI) untuk transaksi, baik untuk belanja maupun penjualan.
Gulungan kain yang baru saja dibeli itu pun dibayar dengan cara transfer via BRImo.
"Transaksi sekarang lebih banyak transfer. Ini lebih menguntungkan karena tidak banyak uang lain-lain, kalau belanja bayar tunai," ujarnya.
Apa yang dimaksud uang lain-lain? Bu Nur menceritakan, saat belum mengenal pembayaran non-tunai, dia belanja dengan uang tunai. Tak disadari hal itu ternyata lebih boros. Sebab, selain uang belanja kain, dia juga akan mengeluarkan banyak uang untuk jajan dan hal lain yang dilihat sepanjang perjalanan menuju toko kain.
Baca juga: Gamis Tanatin Bu Nur Dapat Berkah Ramadhan, Dulu Berjibaku Hadapi Ujian, Kini Cuan Mengalir Deras
Pembayaran via transfer memagari keinginan Bu Nur untuk belanja lain-lain yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
Bu Nur juga merasakan banyak manfaat fasilitas QRIS. Pembeli yang sengaja datang ke rumah, seringkali menanyakan QRIS. Untung di rumah sudah tersedia QRIS. Jadi, pembeli yang datang tak membawa uang tunai, tinggal memindai QR Code.
Diterjang Angin Puting Beliung, 13 Bangunan di Soreang Bandung Rusak Parah, 3 Orang Luka |
![]() |
---|
Dari Infak Rp 500 Per Hari, SMAN 1 Padalarang Berangkatkan Guru dan Siswa ke Tanah Suci |
![]() |
---|
Diam di Atas Tower Lebih dari 7 Jam, Remaja di Cangkuang Bandung Diduga Curi Perangkat Sinyal |
![]() |
---|
Heboh Jejak Macan Tutul di Perkebunan Warga Lembang KBB, Petugas Langsung Lakukan Observasi |
![]() |
---|
Nestapa Lansia Tunanetra Tergusur Penataan Situ Ciburuy Bandung Barat, Tak Tahu Mau Pindah ke Mana |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.