Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur dari Kendari ke Bandara Soekarno-Hatta, Begini Kata Menhub

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menanggapi kabar soal pilot dan kopilot Batik Air yang tertidur saat pesawat terbang.

Menhub menyampaikan tanggapan itu saat mengunjungi Stasiun Cirebon Kejaksan pada Sabtu (9/3/2024).

Kunjungan ke Stasiun Cirebon sendiri merupakan salah satu rangkaian kegiatan Budi ke sejumlah titik di wilayah Jawa Barat.

Sebelum ke stasiun, Budi berkunjung ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Mengenai pilot dan kopilot Batik Air tersebut, Budi menyebut sudah berkomunikasi dengan dirjen terkait.

"Tadi sudah dijelaskan oleh Dirjen," ujar Budi, Sabtu (9/3/2024).

Menurutnya, pihaknya sudah menegur secara keras Batik Air selaku maskapai pesawat tersebut.

Budi juga meminta agar pilot dan kopilot yang dimaksud diberi sanksi tegas.

"Kami menegur keras Batik Air dan juga kami minta agar dilakukan sanksi sesuai ketentuan terhadap kru pilot itu," ucapnya.

Pilot dan kopilot maskapai Batik Air tidur bersamaan selama 28 menit saat pesawat terbang dari Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), ke Jakarta.

Kondisi itu terungkap setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi.

Dalam laporan pendahuluan (preliminary report) investigasi penerbangan KNKT, dijelaskan peristiwa itu terjadi pada 25 Januari 2024.

Pilot dan kopilot itu menerbangkan pesawat Batik Air, jenis Airbus A320, dengan kode registrasi PK-LUV.

Pesawat itu awalnya terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Halu Oleo di Kendari.

Pada hari yang sama, pesawat kembali terbang ke Bandara Soetta Jakarta.

Namun dalam perjalanan tersebut, baik pilot dan kopilot diketahui tertidur bersamaan. (*)