Empat Gerbong KA Agro Bromo Anggrek yang Anjlok di Pagaden Subang Berhasil Dievakuasi

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Proses evakuasi Kereta Api Agro Bromo Anggrek yang anjlok di stasiun Pagaden Baru masih terus berlangsung hingga hingga Sabtu(2/8/2025) pagi ini.

Sulitnya medan membuat evakuasi yang sudah berjalan 6 jam tersebut baru berhasil mengevakuasi 4 gerbong. Sementara 1 gerbong lagi belum dapat di evakuasi.

Pihak KAI Daop 3 Cirebon terus berusaha melakukan evakuasi secepat mungkin, agar jalur kereta bisa kembali dilintasi, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil, selama 6 jam baru 4 gerbong yang berhasil dievakuasi.

Berdasarkan pantauan dilapangan, 1 gerbong terakhir di perkirakan akan sangat sulit untuk bisa dievakuasi dengan cepat mengingat, kedua gerbong tersebut hampir seluruhnya keluar rel dengan posisi hampir 80 terguling.

Baca juga: KA Brantas Tertahan Kereta Anjlok di Stasiun Pagaden Baru Subang, Penumpang Telantar

Proses evakuasi KA Agro Bromo Anggrek juga dipantau langsung oleh Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi.

Menhub terlihat serius memantau proses evakuasi guna memastikan berjalan lancar dan maksimal.

Seperti diberitakan sebelumnya, KA Agro Bromo Anggrek yang datang dari arah Cirebon mengalami anjlok sekitar 300 meter sebelum stasiun Pagaden Baru.

Kereta tersebut membawa 13 rangkaian gerbong, 5 gerbong diantaranya anjlok. Selain itu kereta tersebut  mengangkut 259 penumpang dan 22 kru. Semua penumpang kereta selamat dan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Selain menyebabkan 5 gerbong anjlok dan dan sejumlah rel terlepas, insiden Anjloknya KA Agro Bromo Anggrek juga membuat lumpuh jalur di kedua arah, hingga menyebabkan 17 rute perjalanan Kereta api terpaksa dialihkan ke jalur selatan.

Kereta api Argo Bromo Anggrek merupakan adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan compartment suite yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia dengan relasi Surabaya Pasarturi–Gambir melalui lintas utara Jawa. 

Kereta api ini yang diluncurkan pada 24 September 1997 ini merupakan salah satu kereta api antarkota unggulan karena pernah beroperasi menggunakan rangkaian kereta berbogie CL243 bolsterless (K9) pada awal pengoperasiannya.(*)