Viral Bullying Brutal di Cirebon
''Kan Tega Sekali!'' Tangis Ibu Korban Bully di Cirebon, Sang Anak Dipukuli 3 Jam sampai Malam
Sang ibu mengungkap, putra pertamanya itu mengalami pemukulan tidak hanya sekali, tapi dua kali dalam satu hari.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Pada Senin (4/3/2024) kemarin, AES, seorang bocah berusia 12 tahun warga Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, menjadi korban aksi perundungan yang menggemparkan.
Ibunya, Endang, dengan suara gemetar menceritakan kronologi kejadian yang menimpa putranya.
"Sore hari Senin itu katanya 2 jam dipukulin sampai jam 6 sore," ujar Endang, ibu dari AES, dengan suara terbata-bata saat diwawancarai media, Kamis (7/3/2024).
Menurutnya, putra pertamanya itu mengalami pemukulan tidak hanya sekali, tapi dua kali dalam satu hari.
"Lokasinya di kuburan biru (pemukulan kedua), tapi gak ada video pemukulannya, adanya yang sore itu yang viral sekarang (selama 2 jam pemukulan)."
Baca juga: Lokasi Bullying di Cirebon Jauh dari Pemukiman Penuh Semak Belukar, Paman Tak Menyangka Sekejam Itu
"Kan tega sekali," ucapnya sambil menahan air mata.
Istri dari Cahyadi, ayah AES menceritakan, usai kejadian perundungan pertama itu, putranya kemudian pamit dari rumah bibinya menuju rumah mereka di daerah perempatan yang akan ke Plered.
Namun, AES menerima pesan dari temannya melalui WhatsApp untuk datang kembali.
"Anak saya nurut dan katanya dipukulin lagi sampai jam 11 malam. Itu berarti dua kali, selama 3 jam kalau pemukulan malam," jelas dia.
Ironisnya, sambung Endang, sang anak selalu terdiam saat diinterogasi.
Dirinya mengetahui kejadian nahas itu justru dari guru anaknya.
"Sayangnya anak itu diam saja kalau ditanya, gak mau cerita."
"Mau ketahuannya kemarin, jam 4 sore itu wali kelas anak saya datang ke rumah memperlihatkan video pemukulan terhadap anak saya," kata Endang sambil menahan tangisnya.
Sang ayah, kata Endang, yang mengetahui kejadian tersebut sangat marah, sehingga langsung mencari ke Sungai Cipager karena mengira video tersebut dilakukan secara langsung.
Namun, ternyata video itu baru diketahui Rabu kemarin, dua hari setelah kejadian sebenarnya.
"Saya gak terima, sangat terpukul atas apa yang telah dialami anak saya."
"Saat itu, anak saya gak nangis gak apa, cuma memang kondisi badannya memar-memar, seperti yang ada di tangannya, terus di kepala seperti benjolan," ujarnya.
Endang pun berharap, pihak berwenang bisa memberi efek jera terhadap para pelaku.
Baca juga: Hati Saya Sakit Banget Ibu Korban Perundungan di Indramayu Tak Kuasa Tahan Tangis
Ia pun menginginkan kesembuhan terhadap mental dan psikis anaknya yang masih duduk di kelas 7 SMP itu.
"Dia gak mau ngomong dari lama (3 bulan terakhir). Yang saya ingin sekarang, anak saya bisa sembuh total, baik mental maupun psikisnya," ucap Endang.
Sebelumnya, Nani Triana (42), bibi dari korban perundungan di Kelurahan/Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, akhirnya angkat bicara mengenai pengalaman tragis yang menimpa ponakannya.
Dalam wawancara dengan media pada Kamis (7/3/2024), Nani Triana membagikan pengalaman pahitnya ketika mengetahui ponakannya, AES (12), menjadi korban perundungan yang mengguncang hatinya.
"Awalnya, saya curiga dengan sikap pendiam ponakan saya."
"Saya sudah bertanya kepadanya, tapi dia selalu menyangkal jika ada yang mengganggunya," ujar Nani dengan nada sedih, Kamis (7/3/2024).
Nani menceritakan, bahwa kabar tragis tersebut datang kepadanya melalui seorang guru di Mts A-Wahdah, sekolah tempat ponakannya belajar.
Video penganiayaan yang diterima Nani menunjukkan betapa kejamnya perlakuan yang dialami ponakannya.
"Videonya saya terima dari wali kelasnya, kejadiannya hari Senin (4/3/2024)."
"Dalam video tersebut, jelas terlihat ponakan saya dipukuli tanpa ampun oleh beberapa siswa lainnya," ucap Nani dengan penuh keprihatinan.
Ponakan Nani, yang duduk di kelas 7, masih merasakan dampak fisik dan mental yang berat dari pengalaman traumatis tersebut.
Menurut Nani, ponakannya masih mengalami rasa sakit, terutama di kepala dan memiliki bekas memar.
"Saya berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal agar kejadian ini tidak terulang lagi," jelas Nani, menekankan perlunya tindakan keras terhadap para pelaku perundungan.
Baca juga: Kondis Korban Bullying Brutal di Cirebon Diungkap Sang Bibi, Masih Sakit di Kepala, Sikap Berubah
Diberitakan sebelumnya, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kembali menjadi sorotan setelah kasus perundungan yang menggemparkan.
Video kejadian tersebut viral di media sosial, menunjukkan seorang bocah yang menjadi korban perlakuan kejam dari teman-temannya.
Meskipun video telah menjadi viral, pihak berwenang masih melakukan penelusuran terhadap kasus ini.
Kepolisian Cirebon masih melakukan verifikasi terhadap kejadian ini dan diharapkan dapat segera mengambil tindakan untuk menegakkan hukum dan melindungi korban perundungan.
#TribunBreakingNews
Kasus Bullying Brutal Bocah 12 Tahun di Sumber Cirebon, Polisi Upayakan Diversi, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
FAKTA-fakta Kasus Bullying Brutal Siswa SMP di Cirebon, Direkam saat Dipukuli, Orangtua Terpukul |
![]() |
---|
Lokasi Bullying di Cirebon Jauh dari Pemukiman Penuh Semak Belukar, Paman Tak Menyangka Sekejam Itu |
![]() |
---|
Kondis Korban Bullying Brutal di Cirebon Diungkap Sang Bibi, Masih Sakit di Kepala, Sikap Berubah |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Lagi-lagi Kasus Bullying Anak, usai di Indramayu Kini di Cirebon, Videonya Juga Viral |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.