Dugaan Bullying di Cirebon: Bocah 12 Tahun Linglung setelah Minum Es, Ayahnya Lapor ke Polisi
Peristiwa bullying itu terjadi pada Sabtu (24/2/2024) di luar lingkungan madrasah ibtidaiyah (MI), tempat korban belajar.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Kasus perundungan (bullying) kembali mencuat di dunia pendidikan.
Perundungan kali ini menimpa seorang bocah berusia 12 tahun berinisial A, warga Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (24/2/2024) di luar lingkungan madrasah ibtidaiyah (MI), tempat korban belajar.
Ayah korban, S (52), mengungkapkan, saat itu anaknya, R, pulang dengan kondisi linglung, bahkan tidak mengenali orang tuanya.
Menurut S, hal itu disebabkan oleh minuman es yang diberikan oleh kakak kelasnya.
"Pada hari Sabtu itu, anak saya disuruh membeli es oleh kakak kelasnya."
"Setelah meminumnya, perilaku anak saya tiba-tiba berubah aneh," ujar S saat diwawancarai di rumahnya, Selasa.(5/3/2024).
Ketika pulang sekolah, R mengalami halusinasi hingga tidak mengenali orang tuanya.
"Anak saya pulang seperti orang linglung, bahkan bicara sendiri dan berkomunikasi dengan benda-benda di sekitarnya," ucapnya.
Mengetahui perilaku aneh anaknya, S berinisiatif melihat rekaman CCTV di warung tempat anaknya membeli es.
S lalu curiga bahwa minuman yang diberikan mengandung zat terlarang yang menyebabkan halusinasi.
Untuk mengatasi hal tersebut, ia memberikan susu kepada anaknya.
"Setelah saya lihat CCTV yang ada di dekat warung di mana anak saya beli es, ternyata anak saya minum es cappucino dari dua orang kakak kelasnya dan saya curiga dan menduga es itu dikasih obat terlarang sampai anak saya berhalusinasi. Terus saya kasih susu buat netralisir pengaruh obat," jelas dia.
Karena kondisi R tidak kunjung membaik, akhirnya ia membawa anaknya ke rumah sakit.
"Saya bawa anak saya ke rumah sakit soalnya mimisan dan saat itu dirawat selama empat hari. Setelah dilakukan pemeriksaan dan hasilnya ternyata ada pembekuan darah di bagian kepala," katanya.
Setelah mendapatkan perawatan, R mengaku bahwa sebelumnya ia telah menjadi korban perundungan, bahkan hingga pemukulan.
"Setelah dirawat itu anak saya baru bilang kalau sebelum-sebelumnya bilang pernah dipukul sama teman-temannya," ujarnya.
Mengetahui hal itu, S lalu memberanikan diri untuk membuat laporan kepada pihak kepolisian.
Ia membuat laporan pada Senin 26 Februari 2024 ke Unit PPA Polres Cirebon Kota.
"Setelah adanya laporan itu terus ada mediasi sebanyak dua kali di tempat anak saya sekolah, tapi nggak ada titik temu," ucap S.
Ia berharap bentuk laporan itu ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian untuk memberikan efek jera kepada pelaku perundungan.
Kemudian ia juga meminta kepada pihak kepolisian untuk segera menemukan pelaku perundungan.
"Harapan ingin lanjut terus supaya para pelaku jera, pelaku harus ditemukan oleh pihak kepolisian," kata dia. (*)
Tak Ada Kapoknya! Warga Kembali Menambang Ilegal di Area Bekas Longsor Argasunya Kota Cirebon |
![]() |
---|
Belum Kapok, Warga Argasunya Cirebon Kembali Menambang padahal Sudah Ada Dua Pekerja Tewas Tertimbun |
![]() |
---|
Kasus Anak Mantan Wali Kota Cirebon Curi Sepatu Berakhir Damai, Pelaku Ngaku Kesulitan Enonomi |
![]() |
---|
Momen Mencekam di Cirebon: Remaja Sujud Mohon Ampun Saat Dikejar Pelajar Bercelurit Demi Jaket |
![]() |
---|
Jangan Asal Cari Kendaraan Sewaan ke Rental, Sewa Mobil Bulanan di Naba Transport Aja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.