Rumah BUMN Bandung, Tempat Belajarnya UMKM Binaan BRI Naik Kelas, Go Online dan Go Global
Rumah BUMN Kota Bandung membantu pelaku UMKM naik level, jualan konvensional jadi go digital, go online dan go global.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gagal menjadi pengusaha jangan menyerah! Mungkin Anda belum menemukan ilmu bagaimana menjadi wirausahawan yang andal.
Bila Anda adalah pelaku Usaha Micro Kecil dan Menengah (UMKM), belajar mengemas produk, memasarkan di digital dan online, manajemen keuangan, mengelola sumber daya manusia, termasuk membuat proposal untuk investor, sangat penting.
Semua pelajaran dasar menjadi pengusaha sukses ini dapat ditemukan di Rumah BUMN Kota Bandung.
Alamatnya di Jalan Jurang No.50, Pasteur, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40161.
Seperti visi dan misi saat Rumah BUMN didirikan, tempat ini akan mendampingi dan mendorong para pelaku usaha kecil dan menengah menjawab tantangan pengembangan usaha, melalui peningkatan kopetensi, peningkatan akses pemasaran, dan kemudahan dalam akses permodalan.

Ribuan pelaku UMKM binaan BRI sudah merasakan manfaat besar Rumah BUMN, termasuk mereka yang datang ke Rumah BUMN Kota Bandung.
Rumah BUMN Kota Bandung yang lahir pada 2016 lalu, sudah banyak mengubah pola pikir pegusaha UMKM menjadi go modern, go digital, go online, dan go global.
Dengan demikian, mereka dapat menjadi bagian dari para pelaku UMKM yang mampu bersaing di ekosistem ekonomi digital Asia, bahkan dunia.
Muchtar Koswara, pemilik Cikopi Mang Eko, Jalan Golf Dalam Blok G No2, Arcamanik, Kota Bandung, adalah satu di antara banyak pelaku UMKM yang berhasil memanfaatkan peluang itu.
"Rumah BUMN ini mengjari saya membuat proposal bisnis. Saya juga pernah ikut kelas membuat proposal dan presentasi dalam bahasa Inggris, pengajarnya dari luar negeri. Semua gratis. Kalau kelas berbayar, pasti ini mahal," ujar Muchtar Koswara, kepada Tribunjabar.id, Jumat (1/3/2024).
Dari pelatihan-pelatihan yang diikuti di Rumah BUMN Kota Bandung, Muchtar Koswara mendapatkan peluang memasarkan produk kopinya ke luar negeri.
Saat itu dia berhasil presentasi di depan calon pembeli kopi dari Taiwan. Hasilnya, pada gelaran BRIlianpreneur 2023, ajang pameran untuk UMKM binaan BRI terpilih di Jakarta, pembeli dari Taiwan itu datang dan membeli produk kopi Cikopi Mang Eko.
Manfaat kehadiran Rumah BUMN BRI Kota Bandung juga dirasakan oleh Inggra Dwipo Prayogo, pemilik usaha Baso Aci Tercabaikan, di Kota Bandung.
"Dapat info dari teman-teman dan baca Instagram, ada Rumah BUMN yang bisa ngasih pelatihan gratis. Awalnya tak percaya diri karena tak pengalaman berbisnis, bukan dari kuliahan, tak tahu digital. Sekarang bisa berkembang dan diterima pasar, varian produknya juga banyak," ujarnya.
Rumah BUMN BRI Kota Bandung telah mencambuk dan melipatgandakan semangat Inggra untuk lebih kreatif dan percaya diri dalam memajukan usahanya.

3C Rumah BUMN BRI
Cita-cita berdirinya Rumah BUMN BRI adalah Indoensia bisa menjadi bagian ekosistem ekonomi digital Asia Tenggara.
Namun untuk menuju ke sana, masih banyak tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM. Maka, dibutuhkan upaya agar UMKM Indonesia mampu bersaing dengan pelaku usaha dari negara lain.
Sejumlah pekerjaan rumah yang harus dibenahi mencakup competence (kemampuan), commerce (pemasaran), dan capital (permodalan), atau dikenal dengan 3C.
Koordinator Rumah BUMN Kota Bandung, Supriatna menjelaskan, para pelaku usaha dapat menaikkan kemampuan dan levelnya dengan mengikuti program yang disusun oleh Rumah BUMN.
Untuk meningkatkan kemampuan pelaku UMKM, tersedia banyak kelas atau workshop yang digelar berkala.
"Kalau mau konsultasi, diskusi, kami juga siap membantu, gratis," ujar Supriatna, di Rumah BUMN BRI Kota Bandung Jalan Jurang, Jumat (1/3/2024).
Terkait dengan pemasaran dan permodalan, para UMKM pun dapat belajar di Rumah BUMN.
Kurikulum yang selaras dengan perubahan perilaku konsumen dalam memenuhi kebutuhannya pun sudah disiapkan. Para pematerinya datang dari praktisi pelaku usaha dan akademisi dari kampus-kampus ternama di Bandung.
Kurikulum yang dapat menjawab kebutuhan pelaku UMKM binaan BRI mencakul 4 hal yang kemudian dikenal dengan 4 Go.
1. Go Modern. Para pelaku usaha akan dibantu mengubah pola pikir dan cara kerja atau manajemen, yang semula konvensional menjadi modern. Di antaranya soal manajemen bisnis, cara pengemasan produk yang menarik, cara berkomunikasi, dan lainnya.
2. Go Digital. Di Rumah BUMN Kota Bandung, para pelaku usaha yang semula menjajakan dagangan di lapak-lapak konvensional, dibimbing mengenal digital.
Harapannya, pasar akan semakin luas karena informasi produk tersebar di jagat maya yang tanpa batas. Produk akan dijajakan secara digital di media sosial dan platform lain yang terhubung dengan internet.
3. Go Online. Setelah go digital, pelaku UMKM akan dibimbing masuk ke pasar yang lebih luas, yakni marketplace. Maka, pengetahui tentang cara mengkomunikasikan produk dan beriklan menjadi kunci yang wajib dipelajari.
4. Go Global. Level berikutnya adalah menjadikan para pelaku usaha UMKM bisa menjajakan produknya hingga mancanegara melalui ekspor.
"Rumah BUMN Kota Bandung ini bisa diakses siapa saja, para pelaku UMKM, secara gratis. Harapannya, mereka bisa naik level bisa go online dan ekspor," ujarnya. (Tribunjabar.id/Kisdiantoro)
Dedi Mulyadi Bongkar 2 Ciri Utama Kemiskinan di Jabar: Hawa Orang Miskin Lapar Terus |
![]() |
---|
Minta Masyarakat Prioritaskan Rumah, Dedi Mulyadi: Jangan Dulu Kredit Motor kalau Belum Punya Rumah |
![]() |
---|
GIIAS Bandung 2025, Perkuat Posisi Strategis Jabar dalam Industri Otomotif Nasional |
![]() |
---|
Jadwal BTS Movie Weeks di Bioskop Kota Bandung, Ada 4 Film Konser, Harga Tiket Mulai Rp200 Ribu |
![]() |
---|
Silaturahmi Universitas Widyatama dan Tribun Jabar, Rektor Ceritakan Kampus Berdampak dan Media |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.