Puluhan Orang Ikuti Pengajian Jimat Sindangkasih di Pendopo Bupati Majalengka, Bahas Isra Mikraj
Puluhan orang tampak mengikuti Kajian Jumat (Jimat) Majelis Taklim Sindangkasih di Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Majalengka.
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Puluhan orang tampak mengikuti Kajian Jumat (Jimat) Majelis Taklim Sindangkasih di Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Jumat (1/3/2024).
Para jemaah majelis taklim dari sejumlah wilayah Kabupaten Majalengka tersebut juga terlihat kompak mengenakan baju putih saat mengikuti pengajian yang diprakarsai Pemkab Majalengka.
Selain itu, jajaran Forkopimda Kabupaten Majalengka bersama para camat hingga perwakilan OPD di lingkungan Pemkab Majalengka pun turut mengikuti Jimat Sindangkasih tersebut.
Pengajian kali ini menghadirkan Kaprodi Ilmu Hadits UIN Sunan Gunung Jati Bandung, Engkos Kosasih, yang berceramah mengenai makna Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw.
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, mengatakan, Jimat Sindangkasih bakal digelar rutin pada Jumat pekan pertama setiap bulannya di Pendopo Bupati Majalengka.
"Jimat Sindangkasih pada hari ini merupakan yang pertama, dan alhamdulillah jemaah yang hadir cukup banyak," ujar Dedi Supandi saat ditemui usai Jimat Sindangkasih di Pendopo Bupati Majalengka, Jumat (1/3/2024).
Ia mengatakan, pada Jimat Sindangkasih perdana kali ini sengaja mengangkat tema Isra Mikraj, karena momentumnya bertepatan dengan kisah perjalanan Nabi Muhammad Saw.
Pihaknya pun menyampaikan terima kasih kepada seluruh jemaah yang menghadiri Jimat Sindangkasih tersebut, dan mengundang untuk hadir dalam kegiatan berikutinya pada bulan depan.
"Jimat Sindangkasih ini juga sekaligus menjadi momentum silaturahmi pemerintah daerah dengan jemaah majelis taklim di Kabupaten Majalengka," kata Dedi Supandi.
Smentara dalam ceramahnya, Engkos Kosasih, menyampaikan, banyak pelajaran berharga yang dapat diambil dalam peristiwa isra mikraj Nabi Muhammad Saw.
Di antaranya, memahami kemuliaan dan keistimewaan Nabi Muhammad Saw yang diberikan pengalaman Isra mikraj yang luar biasa, sehingga semakin teguh dalam menyebarkan agama Islam.
"Termasuk kewajiban salat lima waktu dalam kehidupan umat Islam, karema bukan hanya kewajiban formal, tetapi melibatkan dimensi spiritual yang mendalam," ujar Engkos Kosasih. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
Kanwil Kemenkum Jabar Harmonisasikan 4 Raperbup Kabupaten Majalengka |
![]() |
---|
Dari Majalengka untuk Nasional, Aolia Ikhwanudin Kenalkan AI & Coding Gratis SMP-SMA se-Indonesia |
![]() |
---|
Bupati Majalengka Respons Imbauan GubernurDedi Mulyadi Soal Penghapusan Tunggakan PBB |
![]() |
---|
Sosok Deny, Penjual Cimin di Majalengka yang Hobi Gratiskan Dagangannya untuk Siswa Berprestasi |
![]() |
---|
Pimpinan Perkumpulan Pengajian yang Viral Masuk Surga Bayar Rp 1 Juta Muncul, Ungkap Klarifikasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.