Pergerakan Tanah di Bandung Barat Mengerikan, Pemerintah Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Pemkab Bandung Barat bakal menjamin seluruh kebutuhan logistik, obat-obatan, termasuk menyiapkan dapur umum.

|
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ravianto
hilman kamaludin/tribun jabar
Kondisi salah satu titik di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, KBB yang terdampak pergerakan tanah, Jumat (1/3/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Pemerintah Daerah Kabupaten Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) menetapkan status tanggap darurat bencana pergerakan tanah yang melanda Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, KBB.

Status tanggap darurat bencana tersebut ditetapkan karena pergerakan tanah ini menyebabkan 48 rumah terdampak dengan rincian 10 rumah rusak, 38 terancam, kemudian bangunan sekolah hancur, dan jalan kampung retak-retak.

"Kita sudah tetapkan status tanggap darurat bencana pergerakan tanah sejak kemarin sampai sepekan ke depan," ujar Pj Bupati Bandung Barat, Arsan Latif saat ditemui di lokasi pergerakan tanah, Jumat (1/3/2024).

Ia mengatakan, kebijakan menetapkan status tanggap darurat bencana ini dilakukan agar proses penanganan bisa lebih cepat dan kebutuhan dasar 192 warga yang mengungsi di Gedung Islamic Center Rongga terpenuhi.

Dengan penetapan status tanggap darurat ini Pemkab Bandung Barat bakal menjamin seluruh kebutuhan logistik, obat-obatan, termasuk menyiapkan dapur umum.

"Saya enggak mau mereka mengungsi tetapi kebutuhan mereka tak tercukupi. Jadi, mereka harus nyaman dan pemerintah harus menjamin itu," katanya.

Selain itu, alasan penetapan status tanggap darurat ini karena lokasi pergerakan tanah tersebut sudah tidak layak untuk dijadikan tempat pemukiman karena rawan longsor usai dilanda pergerakan tanah.

Ia mengatakan, daerah tersebut berada di lereng curam dan kondisi tanahnya terus bergerak sehingga tidak ideal untuk dibangun rumah atau kembali ditempati seperti biasanya, sehingga harus segera direlokasi.

"Untuk langkah relokasi kita akan putuskan segera, nanti kita cari dulu lokasi yang pas dan aman," ucap Arsan.

Sebelum melakukan relokasi 48 rumah warga, pihaknya akan menggandeng Badan Geologi untuk melakukan kajian terkait struktur tanah dan mencari tahu penyebab bencana pergerakan tanah di lokasi tersebut.

"Kajian geologi pasti kita lakukan karena itu tugas pemerintah harus hadir untuk memastikan keamanan dan keselamatan warga di lokasi ini," katanya.(*)

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved