17 Anak Berandalan Motor di Indramayu Itu Menangis Ketika Dijemput Orang Tua di Kantor Polisi

Orang tua mereka juga ikut menangis, sembari memeluk anaknya dan meminta agar mereka tobat dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Handhika Rahman
Anak-anak motor menangis saat dipertemukan dengan orang tua mereka di Mapolsek Losarang, Indramayu, Kamis (29/2/2024). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sebanyak 17 anak berandalan motor di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, diringkus polisi saat hendak tawuran.

Namun, saat dipertemukan dengan orang tua masing-masing di kantor polisi, mereka menangis.

Ke-17 anak motor yang diamankan itu adalah F (18), DA (18), MA (14), NAM (17), FS (19), BJ (15), DW (16), AR (13), BR (14), DR (15), AR (14), CS (14), RR (16), TH (14), TN (14), AJ (16), MI (16).

Mereka diringkus di Desa Muntur, Blok Pertamina, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, pada Rabu (28/2/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Hari ini, polisi memanggil orang tua anak-anak tersebut.

Suasana haru pun menyelimuti kantor Mapolsek Losarang.

Belasan anak tersebut menangis saat bersimpuh di depan kaki orang tua mereka sambil meminta maaf.

Orang tua mereka juga ikut menangis, sembari memeluk anaknya dan meminta agar mereka tobat dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.

Beberapa orang tua juga tampak memarahi anak mereka.

Orang tua itu meminta polisi untuk tidak segan menahan anaknya jika di kemudian hari mengulangi perbuatan meresahkan tersebut.

Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar, melalui Kapolsek Losarang AKP Hendro Ruhanda, mengatakan, anak-anak motor yang diamankan tersebut diduga kuat hendak melakukan tawuran.

Total ada sekitar 30 anak yang terlibat, tapi yang ditangkap 17 anak.

Saat itu tawuran belum terjadi, lanjut Hendro, mereka baru nongkrong-nongkrong di jalan.

Polisi juga menemukan lima buah senjata tajam, meliputi tiga buah celurit, satu pedang, dan satu gergaji yang biasa digunakan untuk memotong balok es.

"Tapi setelah kami dalami, dari 17 anak itu tidak ada yang mengakui kepemilikan 5 senjata tajam tersebut, dalam artian anak-anak yang bawa sajam adalah anak-anak yang kabur," ujar dia.

Ketujuh belas anak itu sekarang sudah diserahkan ke orang tua masing-masing.

Polisi juga mengimbau agar orang tua bisa lebih menjaga lagi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam pergaulan negatif. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved