Ratusan Undangan Antusias Hadiri Cap Go Meh yang Digelar FOKTI MP, Berikut Sejarah Singkatnya
Jenny mengatakan bahwa acara Cap Go Meh Imlek mampu mempersatukan seluruh anggota dan non anggota untuk berkumpul dalam sebuah kebersamaan.
TRIBUNJABAR.ID - Forum Komunikasi Tionghoa Merah Putih (FOKTI MP) menggelar Cap Go Meh perayaan Imlek 2024, Senin (26/2/2024).
Perayaan ini diikuti oleh ratusan anggota FOKTI MP dan non anggota di Botanica Pasteur.
Ketua Panitia Cap Go Meh dari Fokti MP, Jenny Helda Sarimanella, mengatakan bahwa perayaan Cap Go Meh ini dihadiri ratusan undangan.
"Mereka datang dari Bandung Raya, jumlah yang hadir mencapai lebih dari 600 orang," ujar Jenny dalam keterangannya.
Jenny mengatakan bahwa acara Cap Go Meh Imlek mampu mempersatukan seluruh anggota dan non anggota untuk berkumpul dalam sebuah kebersamaan.
Hal ini menurutnya merupakan sebuah hal yang positif dan membahagiakan terlebih pihaknya mengusung misi kebersamaan dan persatuan dalam acara tahun ini.
"Kami bahagia semua bisa berkumpul sama-sama merayakan Imlek dan Cap Go Meh. Seluruh orang antusias datang dan semoga kebersamaan ini menjadi berkah bagi kita semua," ujar Jenny.
Seperti biasa dalam acara Cap Go Meh bakal selalu ada atraksi barongsya. Begitu pun di acara yang digelar FOKTI MP.
Menurut Jenny barongsaya menjadi satu dari sekian banyak agenda yang dihelat pihaknya tadi malam.
"Kami ingin menyambut tahun ini dengan lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Sementara Ketua FOKTI MP, Pdt Yohanes Handri, mengatakan bahwa perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini jauh lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.
"Salah satu contohnya di acara ini yang hadir hampir mencapai 700 orang, sedangkan tahun lalu biasa-baisa saja," ujar Yohanes.
Yohanes berharap bahwa tahun ini para Tionghoa di Jabar, khususnya, bisa bergandengan tangan satu dengan yang lain.

Sekilas tentang Cap Go Meh
Dilansir dari Wikipedia, Cap Go Meh adalah akhir dari rangkaian perayaan tahun baru Imlek yang dilakukan tiap tanggal 15 pada bulan pertama penanggalan Tionghoa atau 2 minggu setelah Tahun Baru Imlek.
Perayaannya diawali dengan berdoa di wihara, kemudian dilanjutkan dengan iringan kenong dan simbal serta pertunjukan barongsai dan pertunjukan tradisional Tionghoa.
Istilah Cap Go Meh berasal dari bahasa Hokkien "Chap Goh Meh" yang berarti malam kelimabelas. Isitilah ini umum digunakan oleh Tionghoa Indonesia dan Malaysia.
Di Tiongkok, nama yang umum adalah festival lampion.
Perayaan Cap Go Meh telah dilakukan sejak abad ke-7 Masehi pada masa Dinasti Han di Tiongkok, terutama saat migrasi masyarakat Tionghoa ke wilayah bagian selatan Tiongkok.
Perayaan diadakan bersama oleh raja dan masyarakatnya pada malam tanggal ke-15 bulan pertama penanggalan Tionghoa.
Para petani memasang lampion berwarna warni di sekeliling ladang untuk mengusir hama dan menakuti binatang-binatang perusak tanaman serta memperindah pemandangan.
Selain itu, diadakan pertunjukan musik dan barongsai untuk memeriahkan perayaan. Setelah itu, Cap Go Meh kemudian diadakan secara turun-temurun oleh masyarakat Tionghoa yang tersebar di seluruh dunia. (*)
Momen HUT ke-80 RI, Masyarakat Tionghoa Bandung Gelar Upacara dan Penyaluran Sembako |
![]() |
---|
Polrestabes Bandung Salurkan 1.000 Paket Sembako dari MTP untuk Masyarakat dan Ojol |
![]() |
---|
Megathrust Benamkan Atlantis, Budayawan Tionghoa Gugah Kesiagaan Melalui Literasi Plato dan Joyoboyo |
![]() |
---|
Kota Bandung Diprediksi Diserbu Setengah Juta Wisatawan selama Libur Panjang Waisak |
![]() |
---|
Sosok Perempuan Tionghoa Pertama yang Jadi Wali Kota, Tjhai Chui Mie Bakal Pimpin Singkawang Lagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.