Subhanalladzi Sabbahat Lahu BACAAN Doa Ketika Mendengar Suara Petir

Tornado kecil itu tidak memakan korban, namun justru petir yang membuat 2 warga kehilangan nyawa.

Editor: Ravianto
dadwagon.com
Illustrasi petir. Ada doa yang dibaca ketika mendengar petir, halilintar, atau guntur. Berikut ini bacaan doa ketika mendengar petir yang dikutip dari rumaysho. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Beberapa hari terakhir, hujan deras disertai angin kencang dan petir sedang melanda Bandung Raya.

Di Rancaekek, puting beliung yang disebut BRIN sebagai tornado kecil merusakkan puluhan bangunan pabrik.

Tornado kecil itu tidak memakan korban, namun justru petir yang membuat 2 warga kehilangan nyawa.

Dua mahasiswa yang sedang berkemah di  Wana Wisata  Batu Kuda yang terletak di kaki Gunung Manglayang tepatnya Cibiru Wetan, Cileunyi, Kabupaten Bandung tewas tersambar petir, Jumat (23/2/2024) malam.

Ada doa yang dibaca ketika mendengar petir, halilintar, atau guntur.

Ketika petir menyambar, tidak jarang manusia kaget.

Berikut ini bacaan doa ketika mendengar petir yang dikutip dari rumaysho.

Dari ‘Ikrimah mengatakan sahabat Rasulullah SAW, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma tatkala mendengar suara petir, beliau mengucapkan,

سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ

”Subhanalladzi sabbahat lahu” (Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya). Lalu beliau mengatakan, ”Sesungguhnya petir adalah malaikat yang meneriaki (membentak) untuk mengatur hujan sebagaimana pengembala ternak membentak hewannya.” (Disebutkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 722. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

’Abdullah bin Az Zubair menghentikan pembicaraan ketika mendengar petir, lalu mengucapkan,

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

“Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih” (Mahasuci Allah yang petir dan para malaikat bertasbih dengan memuji-Nya karena rasa takut kepada-Nya). Kemudian beliau mengatakan,

إِنَّ هَذَا لَوَعِيْدٌ شَدِيْدٌ لِأَهْلِ الأَرْضِ

”Inilah ancaman yang sangat keras untuk penduduk suatu negeri”. (Disebutkan oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 723. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved