Saat Ratusan Siswa SMP Bantu Warga Korban Banjir Ujungjaya Sumedang

Siswa-siswi SMPN 1 Ujungjaya dengan sukarela turut membantu membersihkan  rumah-rumah milik warga yang terkena banjir di Kecamatan Ujungjaya. 

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Siti Fatimah
istimewa
Penjabat Bupati Sumedang, Herman Suryatman bersamas siswa SMPN 1 Ujungjaya saat membantu membersihkan rumah-rumah milik warga di Dusun Leuwi Awi Desa dan Kecamatan Ujungjaya, Sumedang yang terkena banjir, Minggu (11/2/2024) 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Banjir di Ujungjaya, Sumedang, pada Minggu (11/2/2024) berdampak besar. Selain menimbulkan seorang korban jiwa, juga membuat perkampungan di 4 RT kotor akibat lumpur yang terbawa banjir

Namun, bencana selalu menampakkan wujud asli manusia. Benih-benih empati bersemi di benak siswa-siswa SMPN 1 Ujungjaya. Mereka turun tangan membantu warga membersihkan sisa-siswa kotor akibat banjir langganan itu. 

Siswa-siswi SMPN 1 Ujungjaya dengan sukarela turut membantu membersihkan  rumah-rumah milik warga yang terkena banjir di Dusun Leuwi Awi Desa dan Kecamatan Ujungjaya

Novi, salah seorang siswi menjelaskan, dia bersama-sama teman-temannya tergerak atas kemauan sendiri untuk membantu warga. 

Ada sekitar 400 siswa yang terlibat membantu warga membersihkan rumah dan perabotan yang terkena lumpur.

"Semoga warga tetap semangat dan mudah-mudahan kondisi di sini cepat pulih seperti sedia kala," katanya, dalam siaran yang ditulis Pemkab Sumedang, diterima TribunJabar.id, Rabu (14/2/2024). 

Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman menyampaikan apresiasi atas inisiasi para siswa dalam membantu warga tersebut.

Menurutnya hal itu adalah salah satu pembelajaran kontekstual agar para siswa memiliki kecerdasan sosial. 

"Ini bagian dari pembelajaran yang aktual. Ini bagian dari (kurikulum) Merdeka Belajar. Mereka menolong dan membantu sesamanya. Dalam waktu yang bersamaan  mereka sedang melakukan pembelajaran sosial yang luar biasa," ujarnya. 

Ia berharap, apa yang dilakukan siswa-siswi SMPN 1 Ujungjaya menjadi inspirasi bahwa pembelajaran bisa dilakukan dimana saja. 

"Setiap tempat adalah sekolah dan setiap orang adalah guru. Itulah esensi dari Merdeka Belajar. Saya yakin dengan pembelajaran seperti ini, selain menumbuhkan kepedulian sosial anak anak, mereka juga akan belajar banyak hal," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved