Warga Pameungpeuk Temukan Sosok Mayat Mengambang di Sungai Cisangkuy, Korban Asal Bandung Wetan
Dari hasil pemeriksaan, diketahui mayat itu adalah DG (40), yang merupakan warga Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Sesosok mayat ditemukan mengambang, di aliran Sungai Cisangkuy, Kampung Palasari, Desa Sukasari, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.
Penemuan mayat pertama kali ditemukan oleh warga sekitar yang semula menyangka mayat itu adalah sebuah boneka.
Menggunakan sebuah bambu, warga kemudian menepikan sosok itu.
Setelah berada di tepi sungai, temuan tersebut dipastikan merupakan mayat berjenis kelamin laki-laki.
Penemuan mayat itu dibenarkan oleh Kapolsek Pameungpeuk, Kompol Imron Rosyadi, saat dikonfirmasi oleh Tribun Jabar, Minggu (11/2/2024).
Imron mengatakan penemuan mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut terjadi Sabtu (10/2/2024) sekitar pukul 17.30.
"Sosok mayat itu ditemukan warga saat terbawa hanyut di aliran sungai, kemudian di dipinggirkan oleh warga masyarakat," kata Imron.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui mayat itu adalah DG (40), yang merupakan warga Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung.
"Itu diketahui dari identitas KTP yang ditemukan di saku baju korban," ujarnya.
Setelah identitas korban dikenali, pihaknya berkordinasi dengan Polsek Bandung wetan dilanjutkan dengan menghubungi keluarga korban.
Menurut Imron, pihak keluarga membenarkan korban adalah DG. Dari keterangan istrinya, korban telah meninggalkan rumah selama tiga minggu.
"Korban mempunyai penyakit wasir dan pernah dioperasi di RS Santosa, sekitar 3 bulan yang lalu tetapi penyakitnya kambuh kembali karena korban pernah mengangkat galon air," ujar Imron.
Selain itu kata Imron, korban sempat mengeluh kepada keluarganya dan mengalami epresi.
"Korban juga pernah bilang kepada pihak keluarganya, ingin bunuh diri karena penyakitnya dan faktor ekonomi," kata dia.
Korban diketahui bekerja di salah satu travel yang kerjaannya tak menentu dan mendapatkan uang kisaran Rp50 ribu hingga Rp100 ribu per minggu.
Menurut Imron, pihak keluarga korban istri, orang tua, dan kakak korban, menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi.
"Korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga, untuk dimakamkan," ucapnya. (*)
Update Kasus Mahasiswa Unisba yang Dianiaya Diduga karena Menolak Cinta, Kapolsek Ungkap Pendalaman |
![]() |
---|
BREAKING NEWS Polisi Periksa Terduga Tersangka Pengeroyokan Mahasiswa Unisba, Benarkan Motif Asmara |
![]() |
---|
UPDATE Pengeroyokan Mahasiswa Unisba, Perempuan Terduga Tersangka Diperiksa, Akui Motif Asmara |
![]() |
---|
Viral Medsos! Haykal Dikeroyok Belasan Orang Dekat Unisba, Diduga Berawal dari Sakit Hati Mahasiswi |
![]() |
---|
Penguatan Kinerja Aparatur: Kolaborasi Kecamatan Bandung Wetan dan Politeknik STIA LAN Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.