Kampanye Pilpres 2024

Sosok Blacius Bono, Seniman yang Meninggal Dunia saat Kampanye Ganjar-Mahfud, Dalang Tersohor

Seniman Blacius Subono meninggal dunia setlah pentas di kampanye akbar atau Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Kota Solo, Sabtu (10/2/2024).

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Istimewa/Kompas.com, TribunSolo.com
Seniman Blacius Subono meninggal dunia setlah pentas di kampanye akbar atau Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Kota Solo, Sabtu (10/2/2024). 

Sejak masih kecil, Blacius Subono sudah biasa menyaksikan pertunjukan wayang saat menemani ayahnya mendalang.

Selain itu, ia juga telah belajar menabuh gamelan sejak kecil.

Sosok pemeran tokoh perwayangan Semar saat Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Kota Solo, Jawa Tengah, Blacius Subono meninggal dunia. Ia merupakan Blacius Subono Dosen Jurusan Pedalangan Institute Seni Indonesia (ISI) Solo, yang meninggal pada Sabtu (10/2/2024).
Sosok pemeran tokoh perwayangan Semar saat Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Kota Solo, Jawa Tengah, Blacius Subono meninggal dunia. Ia merupakan Blacius Subono Dosen Jurusan Pedalangan Institute Seni Indonesia (ISI) Solo, yang meninggal pada Sabtu (10/2/2024). (KOMPAS.COM/Dok. Pribadi)

Bahkan, Blacius Subono dikenal sebagai dalang cilik yang rajin pentas di muka umum saat berusia 12 tahun.

Setelah lulus SMP, Blacius Subono melanjutkan pendidikannya di Konservatori Karawitan Surakarta.

Lalu, ia melanjutkan pendidikan tinggi jurusan Seni Pedalangan di Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta.

Ia juga melanjutkan program pascasarjana Penciptaan Seni minat Pewayangan Nusantara di institut yang sama.

Kini, Blacius Subono bahkan menjadi dosen seni pedalangan di almamaternya itu.

Tidak hanya dikenal sebagai dalang yang piawai, Blacius Subono menjelma menjadi pengrawit, penata musik, komponis, hingga penulis naskah.

Baca juga: Kampanye Akbar di Solo, Ganjar Pranowo Dikalungi Stetoskop dan Toga oleh Warga

Ia juga memperluas ruang kreativitasnya pada dua dimensi budaya, yaitu tradisi dan budaya masa kini.

Blacius Subono begitu piawai dalam merancang konstruksi jalinan suara gending-gending masa lalu ke dalam wacana karakteristik baru yang lebih dramatis.

Ia juga memiliki beberapa karya yang inovatif seperti garapan gending pakeliran baru pada Wayang Kancil, Wayang Sandosa, Wayang Wahyu, dan Wayang Multimedia.

Keahliannya itu lantas membuat Blacius Bono dijuluki sebagai "pengrawit edan" di kalangan seniman.

Kesuksesan Blacius Subono di dunia seni juga membawanya berkeliling dunia untuk mempertunjukan pentas.

Beberapa negara yang pernah dikunjunginya seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Italia, Belanda, Australia, Singapura, Hongkong, hingga Jepang.

Atas pencapaiannya, Blacius Subono pun menerima Satya LEncana Budaya dari Lembaga Kebudayaan Jawa dan Anugerah Seni dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1996).

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved