Kampanye Pilpres 2024

'Ya Bagus' kata Partai NasDem setelah Jokowi Tegaskan Tak Akan Kampanye

Sebelumnya beredar kabar Presiden akan turun berkampanye memenangkan salah satu pasangan Capres-Cawapres.

Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID/FAUZI NOVIANDI
Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa, Kamis (8/2/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Ketua DPW Partai NasDem Jawa Barat (Jabar), Saan Mustopa ikut mengomentari Presiden Jokowi yang mengungkapkan tak akan berkampanye di Pilpres 2024.

Menurutnya keputusan Presiden Jokowi itu ingin memberikan ruang yang sama dengan kandidat yang lainnya.

Meski diketahui putranya Gibran ikut berkontestasi di Pilpres 2024.

"Ya bagus, karena kalau Pak Jokowi sudah punya komitmen untuk tidak berkampanye."

"Berarti Pak Jokowi ingin memberikan ruang yang sama untuk tidak menunjukan keberpihakannya," kata Saan di Cianjur Jawa Barat, Kamis (8/2/2024).

Walaupun secara pribadi, kata Saan mungkin Presiden Jokowi punya keberpihakan karena bagaimanapun, putranya maju juga. 

Presiden Jokowi angkat bicara terkait sanksi dari MKMK untuk pemberhentian dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Anwar Usman, Kamis (9/11/2023).
Presiden Jokowi angkat bicara terkait sanksi dari MKMK untuk pemberhentian dari jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Anwar Usman, Kamis (9/11/2023). (Tribun Jabar/ Deanza Falevi)

"Tapi sebagai presiden dia harus mengedepankan sikap negarawan. Jadi bukan mengedepankan sikap sebagai seorang politisinya. Tapi mengedepankan sikap sebagai kenegarawanannya," jelasnya.

Atas hal itu ia berharap Presiden Jokowi harus memberikan ruang dan kesempatan terhadap semua pasangan calon presiden.

"Nah caranya tadi. Tidak ikut kampanye," tegasnya.

Sebelumnya beredar kabar Presiden akan turun berkampanye memenangkan salah satu pasangan Capres-Cawapres.

"Yang bilang siapa," kata Jokowi di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Rabu, (7/2/3024).

Presiden mengatakan bahwa pernyataannya beberapa waktu lalu hanya menjelaskan bahwa ada aturan seorang Presiden boleh memihak atau berkampanye.

Bunyi aturan tersebut bahkan pernah ia tunjukkan kepada publik.

"Ini saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya, bahwa presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya," katanya.

Meskipun diperbolehkan undang-undang untuk berkampanye, Jokowi mengaku tidak akan mengambil kesempatan tersebut.

"Tapi jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? Saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W Nugraha 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved