Kasus OB di Cirebon Ngamuk di Kantor, Babat Karyawan Hingga 1 Tewas, Ternyata Mau Kabur ke Makassar

Sumarni menjelaskan, niat RS sudah muncul lima hari sebelum kejadian karena sering dimarahi oleh korban.

|
Editor: Ravianto
Tribun Jabar/ Eki Yulianto
Penampakan kantor koperasi di Jalan Ki Badang Samaran, Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (29/1/2024). 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Empat karyawan koperasi yang kantornya beralamat di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, mengalami penganiayaan tragis oleh seorang Office Boy (OB) berinisial yang bekerja di tempat yang sama.

Korban, yang dikenal dengan inisial HAN, HAD, CIN, dan J, menderita luka parah dan yang terakhir bahkan meninggal dunia setelah menderita luka di punggung, kepala dan tangan.

J, salah satu korban, telah menjalani perawatan intensif di RSUD Arjawinangun, namun nyawanya tak tertolong.

Baik J maupun HAN, yang merupakan kepala cabang koperasi tersebut, mengalami luka bacok oleh seorang tersangka berinisial RS (23), yang menggunakan parang berukuran panjang sekitar 70 sentimeter.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, mengungkapkan dalam konferensi pers hari Selasa (6/2/2024), bahwa RS merencanakan untuk kabur ke Makassar.

Menurut Sumarni, niat RS untuk membunuh HAN, kepala cabang koperasi di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, tidak terlaksana karena aksinya terpergok oleh karyawan lain, J, yang kemudian menjadi korban dan meninggal dunia karena luka bacok di punggung, kepala, dan tangan.

Kantor koperasi yang berada di Jalan Ki Badang Samaran di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon./ Kantor ini menjadi lokasi aksi percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang OB kepada 4 karyawan koperasi.
Kantor koperasi yang berada di Jalan Ki Badang Samaran di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon./ Kantor ini menjadi lokasi aksi percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang OB kepada 4 karyawan koperasi. (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

Sumarni menjelaskan, niat RS sudah muncul lima hari sebelum kejadian karena sering dimarahi oleh korban.

Pada Jumat, 26 Januari 2024, RS memesan tiket pesawat online dengan tujuan Makassar untuk melarikan diri setelah melakukan aksi pembunuhan dan penganiayaan.

"Dari Rabu atau 5 hari sebelum kejadian, tersangka ini sudah niat membunuh kepala cabang koperasi HAN, karena mungkin sudah dendam."

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni didampingi Wakapolresta Cirebon AKBP Dedy Darmawansyah dan Kasat Reskrim Haryo Prasetyo Seno memimpin konferensi pers penganiayaan berujung kematian karyawan koperasi di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Selasa (6/2/2024).
Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni didampingi Wakapolresta Cirebon AKBP Dedy Darmawansyah dan Kasat Reskrim Haryo Prasetyo Seno memimpin konferensi pers penganiayaan berujung kematian karyawan koperasi di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Selasa (6/2/2024). (Tribun Jabar/Eki Yulianto)

"Tapi sebelum itu, RS ini hari Jumat tanggal 26 Januari 2024 memesan tiket pesawat secara online dengan tujuan Makassar, dengan tujuan untuk melarikan diri setelah melakukan pembunuhan dan penganiayaan," ujar Sumarni saat didampingi Wakapolresta Cirebon AKBP Dedy Darmawansyah dan Kasat Reskrim Kompol Haryo Prasetyo Seno, Selasa (6/2/2024).

Setelah membeli tiket, RS mempersiapkan sebilah parang yang dibeli dari Pasar Jungjang di Kecamatan Arjawinangun dan menyimpannya di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Keesokan harinya, RS menyerang korban di ruang kerjanya, tetapi aksinya terpergok oleh karyawan lain.

Panik, RS membacok J dan kemudian HAN sebelum berusaha melarikan diri.

Namun, RS berhasil diamankan oleh karyawan lain, termasuk karyawan yang menjadi korban.

Dari sembilan karyawan di kantor tersebut, empat mengalami luka, dan satu meninggal dunia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved