Samsung Innovation Campus Batch V Sudah Dibuka, Siapkan Kompetensi AI dan IoT untuk Generasi Muda
Waktu pendaftaran akhirnya ditambah menjadi hingga 11 Februari 2024 karena mahasiswa kembali dilibatkan.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Program Samsung Innovation Campus kembali dibuka untuk Batch 5.
Pendaftaran Samsung Innovation Campus ini sebenarnya sudah ditutup 31 Januari 2024 untuk siswa SMA/MA sederajat dan Mahasiswa (D3-S1) aktif.
Namun, waktu pendaftaran akhirnya ditambah menjadi hingga 11 Februari 2024 karena mahasiswa kembali dilibatkan.
Pendaftaran ini terbuka bagi pelajar SMK binaan program STI Samsung di kelas 10-11 (3 tahun akademik) dan kelas 11-12 (4 tahun akademik), siswa SMA dan MA sederajat di kelas 10 dan 11, serta untuk pertama kalinya dibuka juga untuk mahasiswa D3/S1 yang masih aktif dari berbagai universitas dan politeknik di seluruh Indonesia.
Khusus untuk mahasiswa, kurikulum SIC ini dapat dikonversi menjadi jam kuliah yang difasilitasi oleh Kemendikbud melalui program Kampus Merdeka, di mana proses ini dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa yang bersangkutan dan melalui persetujuan kampus.
Setiap tim terdiri dari 4 anggota dari sekolah yang sama. Untuk kategori SMA (setara) wajib didampingi satu guru yang ditunjuk dari sekolah.
Tiap sekolah boleh mendaftarkan lebih dari 1 kelompok dan satu guru maksimal mendampingi maksimal 12 siswa (3 kelompok).
Seluruh peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian program SIC Batch 5 yang akan digelar selama 6 bulan, mulai dari Februari hingga Juli 2024.
SIC Batch 5 memberikan pelatihan baru yang belum pernah dilakukan pada batch sebelumnya, yaitu AI Course yang terdiri dari data science & AI, probability & statistic, machine learning, dan deep learning. SIC Batch 5 juga menggelar program Training of Trainer.
Walau didedikasikan untuk para guru, program ini diharapkan mendorong pelajar & mahasiswa lulusan Samsung Innovation Campus dapat menjadi agen digital mengajarkan di lingkungannya.
Selain AI Course, SIC Batch 5 ini juga akan memberikan pelatihan soft skills & career development sebagai tambahan pelatihan baru pada program ini.
Yang mana kami harapkan bahwa para peserta juga dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan memasuki dunia industri.
Pelatihan yang diberikan antara lain adalah peer review, business mindset for entrepreneur, CV & interview preparation, pitching preparation, creative problem solver, technical test preparaton, managing group dynamic dan career discovery in tech.
Kompetensi AI
Sebanyak 75 persen orang Indonesia sangat antusias terhadap pemanfaatan produk dan layanan berbasis AI karena dianggap dapat mempercepat tugas dan pekerjaan.
Ketersediaan talenta digital yang mahir AI memang belum bisa mencukupi permintaan yang ada.
Kekurangan talenta digital yang mahir AI ini melengkapi kekurangan 9 juta talenta digital yang mahir di bidang informasi, komunikasi, dan teknologi (TIK), hingga 2030.
Setidaknya Indonesia membutuhkan lahirnya 600 ribu talenta digital baru setiap tahunnya.
Di Indonesia, tenaga kerja yang memiliki keterampilan digital tingkat lanjutan, baru 1 persen dari total angkatan kerja.
Sebanyak 50?ri angkatan kerja nasional baru memiliki keterampilan digital tingkat dasar dan menengah.
Di sisi lain, 60% guru ternyata memiliki keterbatasan kemampuan dalam bidang TIK, yang membuat proses belajar mengajar menjadi sulit berkembang.
Untuk mendorong terciptanya sumber daya manusia yang memiliki keterampilan digital, Samsung melanjutkan program Samsung Innovation Campus (SIC), yang tahun ini memasuki batch 5.
SIC hadir untuk mendukung anak muda mengembangkan pengetahuan digital di bidang AI, IoT, dan Coding & Programming melalui program pelatihan formal, termasuk di dalamnya pelatihan soft skill & career development.
Di akhir program, para peserta akan membuat prototipe produk teknologi yang menjawab permasalahan sehari-hari di sekitar mereka.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, mengatakan dengan berkembangnya teknologi AI, kebutuhan talenta digital yang memiliki keterampilan AI meningkat signifikan saat ini.
"AI telah memungkinkan industri menciptakan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi kehidupan. Melalui Samsung Innovation Campus, kami mempersiapkan talenta-talenta muda Indonesia dengan keterampilan AI, agar mereka memiliki daya saing tinggi di tengah kebutuhan yang ada. Program ini juga akan membekali guru-guru dan dosen dengan kemahiran TIK untuk mengembangkan proses belajar mengajar yang lebih berkualitas," kata Ennita.
Winner Jihad Akbar, Direktur SMA - Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyambut kelanjutan program SIC tahun ini.
“Kami senang Samsung Innovation Campus juga berfokus pada kemahiran AI siswa. Dengan keterampilan AI, siswa diharapkan semakin kreatif dan bernalar kritis, sehingga lebih mudah mengidentifikasi, menganalisis dan menemukan solusi permasalahan disekitarnya.”(*)
Universitas Kristen Maranatha Beri Pelatihan Artificial Intelligence Bagi Para Guru Guang Ming |
![]() |
---|
Universitas Widyatama Tawarkan Beragam Beasiswa, dari Afirmasi hingga Influencer |
![]() |
---|
Kisah Gadis Pulau Rote Diterima di UI dan Dapat Beasiswa, Pilu Sempat Diremehkan Guru dan Tetangga |
![]() |
---|
Kisah Suci Mahasiswi Penerima KIP Kuliah Lulus di Unsika IPK Nyaris Sempurna, Motivasi Jadi Kunci |
![]() |
---|
Manajemen Pertahanan di Ujung Tanduk: Ketika AI Menjadi "Spesies Baru" yang Menggeser Manusia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.