Jadwal KA Argo Parahyangan Bandung-Jakarta Berkurang dari 14 Jadi 6 Perjalanan, Bukan Akibat Whoosh
"Saat ini okupansi Kereta Cepat Whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen karena yang namanya transportasi pasti ada jam sibuk dan nonsibuknya"
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Sebelum adanya Kereta Cepat Whoosh, rute kereta api Bandung-Jakarta pulang pergi dilayani oleh Argo Parahyangan.
KA Argo Parahyangan ini menjadi favorit penumpang khususnya yang rutin menjalani Bandung-Jakarta, apalagi saat akhir pekan.
Namun jadwal perjalanan Argo Parahyangan pada awal 2024 ini berkurang, yaitu dari 14 perjalanan menjadi 6 perjalanan.

Pengurangan jadwal perjalanan KA yang melayani rute Stasiun Gambir-Bandung dan sebaliknya ini terlihat dari jadwal kereta terakhir.
Kereta terakhir Argo Parahyangan sebelumnya berangkat pukul 22.00, tapi di jadwal terbaru menjadi hanya sampai pukul 18.30.
Bagi penumpang seti KA Argo Parahyangan ini menjadi pertanyaan apakah pengurangan jadwal perjalanan itu dilakukan agar masyarakat beralih menggunakan kereta cepat Whoosh yang juga memiliki rute Jakarta-Bandung.
Apalagi isu Kereta Cepat Whoosh sepi penumpang mencuat setelah ramainya unggahan salah seorang penumpang pada media sosial X atau Twitter yang menunjukkan gerbong Kereta Cepat Whoosh kosong.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa, menanggapi soal isu sepinya penumpang Whoosh tersebut.
Ia mengatakan, penumpang kereta cepat Whoosh merupakan masyarakat yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi.
Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Bakal Dioperasikan Seluruhnya oleh SDM Lokal Seluruhnya Pada 2025
"Melalui survei random penumpang Whoosh di Stasiun Halim 48 persen itu merupakan penumpang yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (29/1/2024).
Mengenai jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh yang disebut berkurang, Eva menjelaskan, tingkat keterisian tempat duduk atau okupansi Whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen.
Adapun saat ini, dia mengklaim tingkat okupansi kereta cepat Whoosh masih di atas 50 persen yaitu sekitar 60-70 persen di hari kerja.
Baca juga: Mulai Sabtu 3 Februari Nanti Tarif Tiket Dinamis untuk Kereta Cepat Whoosh Diberlakukan
"Saat ini okupansi Kereta Cepat Whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen karena yang namanya transportasi pasti ada jam sibuk dan nonsibuknya," ucapnya.
Kendati demikian, KCIC terus berupaya untuk meningkatkan okupansi Kereta Cepat Whoosh agar lebih maksimal.
Salah satunya dengan menerapkan skema Tarif Dinamis (dynamic pricing) untuk kelas premium economy mulai keberangkatan 3 Februari 2024.
Baca juga: KCIC Terapkan Tarif Dinamis untuk Naik Whoosh, Pada Waktu Tertentu Harganya Bisa Lebih Murah
Dengan skema ini memungkinkan harga tiket Whoosh menjadi lebih murah di jam-jam keberangkatan tertentu.
Pasalnya, skema baru ini membuat harga kereta berbeda-beda dalam satu hari. Dengan penggunaan skema baru ini tarif Whoosh kelas Premium Economy akan berkisar Rp 150.000, Rp 175.000, Rp 200.000, Rp 225.000, hingga Rp 250.000.
Sementara tarif tiket kelas bisnis dan first class masing-masing tetap sebesar Rp 450.000 dan Rp 600.000.
"Tentunya target kami tetap untuk terus meningkatkan okupansi tersebut hingga batas maksimal pastinya," ujar Eva.

Direktur Utama KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, menjelaskan, pada Januari 2024 memang terjadi penurunan jumlah penumpang di kisaran 14.000-16.000 penumpang.
Namun dia menyebut penurunan itu merupakan hal yang wajar mengingat saat ini sudah memasuki periode low season, sehingga jumlah penumpang saat ini tidak bisa dibandingkan dengan saat periode ramai penumpang (peak season) pada Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Baca juga: Tarif Kereta Api Whoosh Rp 150 Ribu-Rp 250 Ribu, Pengamat: Angkutan Umum Jangan Saling Membunuh
"Bulan Januari ya pasti ada sedikit turun, kan sejak Desember naik terus kan. Nataru 21.000 penumpang per hari, sekarang 16.000, 14.000, 15.000 penumpang ya wajar (bukan peak season)," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Kendati demikian, dia memastikan tingkat keterisian penumpang Whoosh tetap di atas 50 persen meskipun sudah memasuki periode low season. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadwal KA Argo Parahyangan Dikurangi, Untungkan Whoosh? Ini Kata KCIC".
Kereta Cepat Whoosh
KA Argo Parahyangan
Dwiyana Slamet Riyadi
Bandung-Jakarta
Tarif Dinamis
premium economy
Stasiun Gambir
Operasional Whoosh Sempat Terdampak Gempa Bumi Bekasi, Sejumlah Perjalanan Dibatalkan |
![]() |
---|
Kereta Cepat Whoosh Siap-siap Diperpanjang sampai Surabaya, Sudah Masuk RTRW Kota Surabaya |
![]() |
---|
Retret di IPDN Jatinangor, Mayoritas Kepala Daerah Baru Kali Ini Naik Kereta Cepat Whoosh |
![]() |
---|
Besok Lebaran, Hari Ini 48.819 Pemudik Tinggalkan Jakarta Gunakan Kereta Api |
![]() |
---|
Petang Ini Stasiun Gambir Makin Dipadati Pemudik, Ini 3 Tujuan Favorit Para Pemudik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.