Jadwal KA Argo Parahyangan Bandung-Jakarta Berkurang dari 14 Jadi 6 Perjalanan, Bukan Akibat Whoosh

"Saat ini okupansi Kereta Cepat Whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen karena yang namanya transportasi pasti ada jam sibuk dan nonsibuknya"

Editor: Adityas Annas Azhari
Tribun Jabar/Siti Fatimah
KA Argo Parahyangan new image diluncurkan di Stasiun Bandung, Kamis (1/3/2018). 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Sebelum adanya Kereta Cepat Whoosh, rute kereta api Bandung-Jakarta pulang pergi dilayani oleh Argo Parahyangan.

KA Argo Parahyangan ini menjadi favorit penumpang khususnya yang rutin menjalani Bandung-Jakarta, apalagi saat akhir pekan.

Namun jadwal perjalanan Argo Parahyangan pada awal 2024 ini berkurang, yaitu dari 14 perjalanan menjadi 6 perjalanan.

Kereta Cepat Whoosh saat berada di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (19/10/2023).
Kereta Cepat Whoosh saat berada di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Kamis (19/10/2023). (Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin)

Pengurangan jadwal perjalanan KA yang melayani rute Stasiun Gambir-Bandung dan sebaliknya ini terlihat dari jadwal kereta terakhir.

Kereta terakhir Argo Parahyangan sebelumnya berangkat pukul 22.00, tapi di jadwal terbaru menjadi hanya sampai pukul 18.30.

Bagi penumpang seti KA Argo Parahyangan ini menjadi pertanyaan apakah pengurangan jadwal perjalanan itu dilakukan agar masyarakat beralih menggunakan kereta cepat Whoosh yang juga memiliki rute Jakarta-Bandung.

 

Apalagi isu Kereta Cepat Whoosh sepi penumpang mencuat setelah ramainya unggahan salah seorang penumpang pada media sosial X atau Twitter yang menunjukkan gerbong Kereta Cepat Whoosh kosong.

General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa, menanggapi soal isu sepinya penumpang Whoosh tersebut.

Ia mengatakan, penumpang kereta cepat Whoosh merupakan masyarakat yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi.

Baca juga: Kereta Cepat Whoosh Bakal Dioperasikan Seluruhnya oleh SDM Lokal Seluruhnya Pada 2025

"Melalui survei random penumpang Whoosh di Stasiun Halim 48 persen itu merupakan penumpang yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (29/1/2024).

Mengenai jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh yang disebut berkurang, Eva menjelaskan, tingkat keterisian tempat duduk atau okupansi Whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen.

Adapun saat ini, dia mengklaim tingkat okupansi kereta cepat Whoosh masih di atas 50 persen yaitu sekitar 60-70 persen di hari kerja.

Baca juga: Mulai Sabtu 3 Februari Nanti Tarif Tiket Dinamis untuk Kereta Cepat Whoosh Diberlakukan

"Saat ini okupansi Kereta Cepat Whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen karena yang namanya transportasi pasti ada jam sibuk dan nonsibuknya," ucapnya.

Kendati demikian, KCIC terus berupaya untuk meningkatkan okupansi Kereta Cepat Whoosh agar lebih maksimal.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved