PLTS Terapung Cirata Berpotensi Tambah Kapasitas 5 Kali Lipat, Semula 192 MWp jadi 1000 MWp

PLTS Cirata saat itu hanya baru memanfaatkan 4 persen dari limitasi maksimum 20 persen luas permukaan Waduk Cirata.

Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Siti Fatimah
Adi Ramadhan Pratama
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, berpotensi menambah kapasitas produksi listriknya dari semulanya 192 megawatt peak (MWp) menjadi 1000 MWp. Tribunjabar.id / Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata, berpotensi menambah kapasitas produksi listriknya dari semulanya 192 megawatt peak (MWp) menjadi 1000 MWp.

Penambahan kapasitas tersebut di Direktur Operasi PT Pembangkitan Jawa Bali Masdar Solar Energy, Dimas Kaharudin.

Pasalnya, limitasi maksimum saat awal membangun PLTS Cirata hanya 5 persen.

Namun sekarang, limitasi maksimum tersebut sudah diangkat dan ditingkatkan 15 persen menjadi 20 persen untuk PLTS Cirata.
 
"Secara perhitungan sederhana itu seharusnya bisa 5 kali lipat lagi ya penambahannya dari kapasitas ini, jadi 1 gigawatt (GW) atau 1000 MW," ujar Dimas Kaharudin saat ditemui di PLTS Cirata pada Rabu (24/1/2024).

PLTS Cirata saat itu hanya baru memanfaatkan 4 persen dari limitasi maksimum 20 persen luas permukaan Waduk Cirata.

Namun meskipun begitu, wacana potensi penambahan kapasitas PLTS Cirata masih berada di tahap studi awal.

"Itu masih wacana tahap awal ya, yang mana kami butuh proses untuk melakukan ekspansi itu sebagai perbandingankan PLTS Cirata ini diinisiasi tahun 2011 kemudian baru selesai di 2023. Mungkin kurang lebih seperti itu timeline (linimasa)nya," katanya.

Di sisi lain, berdasarkan kajian Institute for Essential Services Reform (IESR), PLTS terapung memiliki potensi teknis mencapai 28,4 gigawatt (GW) tersebar di 783 lokasi badan air di seluruh Indonesia.

"PLTS terapung dapat menjadi strategi nasional mengembangan energi terbarukan dan mencapai Net zero emissions (NZE) 2060 atau lebih awal. Menarik juga untuk melihat bagaimana kondisi PLTS apung dan PLTA yang berlokasi berdekatan ini bisa saling mengisi dan mendukung operasi sistem kelistrikan Jawa-Bali," kata Manajer Program Transformasi Energi IESR, Deon Arinaldo.

Diketahui, PLN Nusantara Power (PLN NP) bersama perusahaan energi asal Uni Emirat Arab, Masdar sepakat mengkaji potensi peningkatan kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan tersebut.
 
Selain itu, PLN dengan Masdar juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk eksplorasi pengembangan bisnis energi untuk pasar internasional.
 
Kesepakatan antara PLN-Masdar dan PLN NP-Masdar ditandatangani di sela-sela acara Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa Bangsa atau COP-28 di Dubai, UEA pada 2 Desember 2023 la

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved