Sosok Suami Racuni Istri dengan Cairan Pembersih Lantai sampai Meninggal di Malang, Diamankan Polisi

Sosok suami di Malang, Jawa Timur, dengan tega meracuni istri dengan cairan pembersih lantai hingga tewas.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunJatim.com/Lu'lu'ul Isnainiyah
TKP kasus KDRT suami racuni istri di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Kamis (25/1/2024). 

TRIBUNJABAR.ID - Sosok suami di Malang, Jawa Timur, dengan tega meracuni istri dengan cairan pembersih lantai hingga tewas.

Pria tersebut berinisial DMM (41), warga Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Ia bersama istrinya alias korban, DS (40) telah tinggal di komplek tersebut sejak 2015.

Dari pernikahannya, DMM dan DS dikaruniai tiga orang anak.

Dilansir dari TribunJatim, Kapolsek Singosari, Kompol Masyhur Ade mengatakan, peristiwa ini terjadi pada Rabu (22/1/2024) sekitar pukul 13.00 WIB.

Namun, kasus ini baru dilaporkan oleh tetangga korban pada Kamis (25/1/2024).

Masyhur menerangkan, peristiwa ini diketahui setelah tetangga setempat didatangi oleh anak korban.

Anak korban memberi tahu tetangganya itu bahwa ibunya telah dipaksa oleh sang ayah meminum cairan pembersih lantai.

"Awalnya pelapor yang merupakan tetangga korban didatangi oleh anaknya," kata Masyhur Ade.

Baca juga: Viral Suami di Malang Ngarang Cerita Dibegal Demi Minta Uang ke Istri, Padahal Terlilit Utang

"Ia memberitahukan bahwa korban atau ibunya telah dipaksa oleh bapaknya untuk meminum pembersih lantai dan muntah-muntah," sambungnya.

Setelah mendengar kabar tersebut, pelapor pun bergegas menuju ke rumah DS.

Sontak, tetangga korban itu kaget melihat kondisi DS sudah dalam keadaan telentang di dalam rumahnya dan mulut yang sudah mengeluarkan busa.

Selanjutnya, pelapor dan anak korban membawa DS ke Rumah Sakit Marsudi Waluyo, Singosari untuk mendapatkan perawatan.

"Setelah mendapatkan perawatan, sekira pukul 20.00 WIB pelapor mendapatkan informasi bahwa korban telah meninggal dunia. Selanjutnya dilaporkan kepada kami," imbuhnya.

Usai mendapatkan laporan, petugas kepolisian langsung mendatangi TKP. Namun, pada saat didatangi bekas muntah korban sudah dibersihkan menggunakan pakaian.

Lalu, petugas kepolisian kembali mendatangi rumah korban untuk melakukan koordinasi agar jenazah dilakukan autopsi.

"Saat ini jenazah sedang dilakukan autopsi di RSSA Malang," tukasnya.

Kesaksian Tetangga Korban

Tetangga korban, Dewi (57) menceritakan detik-detik warga mengetahui bahwa DS telah meninggal dunia karena diracun DMM.

Dewi menjelaskan, peristiwanya bermula sejak pukul 09.15 WIB, saat dirinya mendengar ada suara pertengkaran dari rumah korban.

"Awalnya, saya pergi meninggalkan rumah untuk kulakan barang, dan saat itu terdengar ada suara pertengkaran dari arah rumah korban," ungkap Dewi, dilansir dari TribunJatim, Kamis.

"Setelah saya pulang dan tiba di rumah, ternyata salah satu anak korban yang berinisial Y (5) sudah berdiri di depan sambil menangis," imbuhnya.

Dewi pun bertanya kepada Y alasan bocah tersebut sampai menangis.

Baca juga: Suami Istri di Tasikmalaya Kompak Jadi Maling Motor, Terungkap Sang Pria Ternyata Seorang Residivis

Lalu, Y bertanya kepada Dewi apakah dirinya memiliki air putih.

"Saya jawab buat apa dan Y jawab untuk ibunya karena minum racun, tapi saat itu jawaban Y kurang jelas pengucapannya," tutur Dewi.

Beberapa saat kemudian, ternyata korban menelepon langsung dan meminta tolong ke seorang tetangga bernama Edi.

"Jadi, Bu Santi (korban) ini menghubungi Bu Edi dan minta air minum. Saat itu, Bu Edi heran dan bingung dengan hal tersebut," jelasnya.

Setelah itu, beberapa warga sekitar mendatangi rumah korban. Ternyata, korban ditemukan sudah dalam kondisi mulut penuh busa berwarna kuning.

"Sama warga, langsung dievakuasi dan dibawa ke puskesmas terdekat. Lalu setelah itu, korban dirujuk ke RS Marsudi Waluyo Singosari," tambahnya.

Dewi pun bertanya langsung ke anak pertama korban yang berinisial S, untuk mengetahui jelas kejadian tersebut.

"Saya tanya ke anak pertama korban, dan katanya ibunya seperti itu karena dicekoki atau dipaksa minum racun oleh ayahnya (suami korban)," ujar Dewi.

"Dan yang jelas, saat korban ditemukan keracunan, suaminya itu sudah pergi meninggalkan rumah," pungkasnya.

(Tribunjabar.id/Rheina Sukmawati) (TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved