Penemuan Mayat di Kabupaten Bandung

''Saya Kalap,'' Pengakuan Pria yang Habisi Pelajar di Bandung, Korban Bicara Kotor tentang Ibunya

Parid mengungkapkan, saat itu korban melihat foto ibunya di ponselnya dan mengucapkan kalimat tak pantas

Tribun Jabar/ Lutfi AM
Tersangka Parid Harja (27) yang tega menghilangkan nyawa temannya sendiri, Rizky Riadi (17), saat digiring di Polresta Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tersangka Parid Harja (27) tega menghilangkan nyawa temannya sendiri, Rizky Riadi (17), di rumahnya yang berada di Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung.

Sebelumnya diberitakan, jenazah korban ditemukan sudah membusuk dan kepala sudah menjadi tengkorak di parit yang ditutupi semak belukar, Sabtu (20/1/2024) sore.

Adapun tersangka berhasil diringkus Polisi Minggu (21/1/2024) dini hari.

Parid mengaku, awal kejadian Kamis (11/1/2024) pagi, korban sudah berada di rumahnya dan bermain handphone.

"Sampai jam 9, 10 pagi hapenya (korban) lowbat, HP saya kebetulan lagi di charge. Lalu dia (korban) 'mang pinjam casannya, mau ngecharger HP,' saya bilang silahkan. HP saya dicabut, terus nyala sama dia dinyalakan," kata Parid.

Baca juga: Ibunya Dihina, Penjual Cilor di Bandung Habisi Nyawa Pelajar, Dicekik lalu Dipukuli Membabi Buta

Parid mengungkapkan, saat itu korban melihat foto ibunya di ponselnya.

"Dia (korban) bilang, mang ini ibunya cantik, kayanya enak untuk disetubuhi, tapi dalam bahasa sunda. Dari situ saya kalap," ujar dia.

Parid mengaku tak terima almarhum ibunya dikatai korban seperti itu.

"Saya langsung piting nyekik dia (korban) dari belakang, dari situ udah gak tau gimana lagi, sekitar 5 sampai 10 menitan," kata Parid.

Parid mengungkapkan, saat korban sudah lemas, dirinya duduk di samping kanan terus memukuli korban karena masih emosi dan kesal atas perkataan korban.

"Saya pukul di wajah dan di dada, tapi gak tahu itu mukul berapa kali, saking emosinya. Terus saya berdiri masih emosi saya injak dadanya tiga kali, dari situ udah (berhenti)," tuturnya.

Pas tahu korban sudah tak bernyawa, Parid mengaku panik dan bingung.

"Bagaimana dan mau ke mana, terus saya sempat goyang-goyang gitu, saya kiranya pertamanya cuman pingsan doang. Tapi ke sini-sini kok dingin, dari situ udah kayanya udah meninggal," katanya.

Parid mengatakan, akhirnya membuang jenazah korban pada Jumat (12/1/2024) sekitar pukul 02.00-03.00 WIB karena takut ketahuan tetangganya saat menaikkan korban ke motor.

"Pas saya turun dari motor, jasad korban agak keras, saya paksa juga agak susah, saya gelindingin ke solokan, di situ banyak airnya, jadi agak ngambang. Jadi saya turun lagi dimasukin agak dalam, terus di situ kebetulan banyak semak belukar lalu ditutupin," ucapnya.

Menurut Parid, korban sering datang ke rumahnya, bahkan seminggu terakhir selalu datang ke rumahnya.

Baca juga: Ini Motif Pelaku Habisi Pelajar yang Mayatnya Ditemukan Membusuk di Parit di Kabupaten Bandung

"Sama saya disuruh, kalau bolos di rumah saya aja temenin saya, kebetulan kehilangan mama saya baru dua bulan, saya belum punya energi atau kemauan untuk jualan," kata pemuda yang berprofesi berjualan cilor ini.

Sebab kata Parid, dirinya masih merasa sedih banget karena kehilangan ibunya, dari semingguan sebelum kejadian itu korban kerap bersamanya.

"Dari pagi sampai jam 4 terus pulang, nanti magrib balik lagi ke rumah saya sampai jam 10 malam, pulang lagi, rutinitasnya emang gitu," katanya.

Akibat perbuatannya, Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, mengungkapkan, pihaknya menerapkan pasal berlapis kepada tersangka, di antaranya pasal 338 KUHP, tentang pembunuhan, kemudian pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.

"Serta pasal 80 ayat 3 undang - undang nomor 17 tahun 2016 tentang perlindungan anak karena korban masih 17 tahun atau masih anak sekolah," ujar Kusworo.

#TribunBreakingNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved