Bak Jualan Mangga, Tukang Rongsok di Garut Nego Bansos ke Menteri Airlangga, "Tambahin Pak"

Ada momen unik saat Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto membagikan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) di Garut.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari
Nana (berbatik), warga Sukagalih, saat berbincang dengan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto di sela-sela pembagian bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) di Aula Kantor Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2024) siang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ada momen unik saat Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto membagikan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) di Garut.

Kegiatan itu dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2024) siang.

Momen unik itu terjadi saat beberapa warga berbincang langsung dengan Airlangga Hartanto di sela-sela pembagian bantuan.

Seorang warga bernama Nana (56) jadi salah satu yang dapat kesempatan itu.

Ia memperkenalkan diri sebagai seorang yang bekerja sebagai tukang rongsok atau pengumpul barang bekas.

"Saya pengepul barang bekas, Pak, penghasilan kadang 100 (ribu), 50 (ribu) tak menentu gimana ada barangnya aja," ujar Nana kepada Airlangga Hartanto.

Dalam perbincangannya itu, Nana menyebut barang bekas yang dijualnya adalah hasil dari berkeliling ke setiap tempat lalu dijual ke pengepul.

Nana kemudian ditanya oleh Airlangga terkait program bantuan pangan pemerintah, apakah ia menerima bantuan tersebut atau tidak.

Nana menjawab ia menjadi salah satu keluarga penerima manfaat program tersebut.

"Nah, ini bukti program jalan, dapat beras dapat uang tunai. Mau dilanjutkan atau sudah cukup?" tanya Airlangga.

"Tetep dilanjutkan. Kalo bisa, ditambahin Pak," jawab Nana disambut gelak tawa warga yang hadir.

"Yang ditambah apanya, nih?" tanya Airlangga.

"Berasnya, Pak, uangnya juga," jawab Nana.

Sontak warga yang hadir kembali tertawa.

Airlangga kemudian menuturkan bahwa ia tengah mengusulkan bantuan El Nino tunai kepada Presiden sebesar Rp 200 ribu selama enam bulan.

Bantuan tersebut direncanakan akan mulai disalurkan akhir bulan Januari atau awal bulan Februari 2024 ini.

"Bapak mau terima bulanan atau sekaligus dua bulanan atau tiga bulanan?" tanya Airlangga kepada Nana.

Nana menjawab penyaluran bantuan tunai El Nino sebesar Rp 200 ribu itu cukup disalurkan selama dua bulan sekali.

"Lima ratus (ribu) kalo bisa, Pak," ucap Nana, yang sontak membuat Airlangga tertawa.

"Ini kayak beli mangga apa ini, ini kayak jualan mangga ini. Bansos ini, Pak," ucap Airlangga.

Menurut pantauan Tribunjabar.id di lokasi, ada 150 warga Sukagalih yang menerima bantuan pangan tersebut.

Bantuan beras 10 kg untuk masyarakat itu merupakan bantuan untuk penanganan fenomena cuaca El Nino yang berdampak pada tertundanya panen di Indonesia.

Tertundanya panen itu, ucap Airlangga, berdampak kepada para petani di Pulau Jawa hingga dua bulan dan di luar Pulau Jawa hingga tiga bulan.

"Program ini dilakukan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat dengan adanya bantuan ini dibantu untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Airlangga kepada awak media. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved