Badan Geologi Usulkan Nama Sesar Cipeles untuk Patahan Cileunyi-Tanjungsari Penyebab Gempa Sumedang

“Itu ada dua segmen yang sudah ditemukan, di ujung segmen utara barat terjadi hiposenter di sana dan ditemukan jejaknya di Cipeles"

Editor: Adityas Annas Azhari
info bmkg
Gempa 4,5 SM yang kembali mengguncang Sumedang, Senin (1/1/2024) pukul 20:46:48 WIB 


TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Geologi menemukan sesar (patahan) baru di wilayah Kabupaten Sumedang pascagempa magnitudo 4,8 yang mengguncang Kota Tahu itu Minggu (31/12/2023) lalu.

Gempa darat dengan kedalaman 5 km itu berjarak 1,5 km timur kota Sumedang. Getaran bumi itu disebabkan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari yang menciptakan pembentukan sesar baru.

Data dari Badan Geologi, Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri. Sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19-0,48 mm/tahun.

Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus meninjau sejumlah pasien RSUD Sumedang yang terimbas gempa Sumedang pada Minggu (31/12/2023).
Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus meninjau sejumlah pasien RSUD Sumedang yang terimbas gempa Sumedang pada Minggu (31/12/2023). (Istimewa)

"Gempa Sumedang adalah gempa yang diakibatkan oleh aktifnya sesar yang sudah ada di situ di sekitar Sumedang, yang kebetulan di daerah Cipeles ditemukan jejak-jejaknya yang secara fisik dapat diukur dapat diidentifikasi," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid di Kantor Badan Geologi, Bandung Jumat (19/1/2024).

Menurut Wafid, pascagempa Sumedang, Badan Geologi menerjunkan tim tanggap darurat untuk menyelidiki penyebab gempa dan mencari informasi data di lapangan. Saat itulah Badan Geologi menemukan patahan baru.

"Kami sampaikan usulkan dijadikan bernama Sesar Cipeles (karena ditemukan di Sungai Cipeles) itu bagian dari sesar aktif,” kata Muhammad Wafid.

Baca juga: Badan Geologi Temukan Segmen Baru di Ujung Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Segmen Sesar Cipeles

Wafid menambahkan. Badan Geologi, menemukan dua segmen sesar aktif Cileunyi–Tanjungsari di wilayah Sumedang yang terbentang dari arah Utara Timur laut ke arah Barat Daya.

“Itu ada dua segmen yang sudah ditemukan, di ujung segmen utara barat terjadi hiposenter di sana dan ditemukan jejaknya di Cipeles, sementara di bagian utara ada sesar aktif lain," katanya.

Menurut Muhammad Wafid, di sekitar sesar aktif yang barangkali dari ilmu kebumian yang gerak-gerak lempeng itu bisa memicu kegiatan atau pun kegiatan penetrasi ekstensi dinamika bumi sehingga bisa menimbulkan aktivitas kembali sesar yang ada.

“Itu salah satunya di Sumedang,” ucap Wafid.

Baca juga: Bukan Sesar Cileunyi-Tanjungsari, Patahan Baru Diduga Penyebab Gempa Sumedang, Namanya Sesar Cipeles

Menurut catatan Badan Geologi, kejadian gempa bumi yang merusak pernah terjadi di Sumedang pada tahun 1972. Sedangkan gempa tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah sekitar Tanjungsari, Kabupaten Sumedang.

Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo 2,7 pada kedalaman 16 km. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gempa Sumedang Ciptakan Sesar Baru, Badan Geologi Usulkan Nama Sesar Cipeles".

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved